Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan sembilan nama panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi di Halim Perdanakusuma, Jakarta, pagi tadi. Sembilan anggota tim pansel ini semuanya perempuan.

Salah satunya, Yenti Garnasih. Dosen hukum pidana Universitas Trisakti ini dikenal sebagai Doktor bidang pencucian uang pertama di Indonesia. Perempuan yang tertarik dengan masalah pencucian uang sejak tahun 1992 ini melakukan studi pustaka di Washington University, US. Dia membaca sedikitnya 500 literatur setelah menyelesaikan kuliah teorinya di Universitas Indonesia.

Yenti juga mencoba mempelajari sekitar 600 jurnal dan 200 kasus persidangan tentang pencucian uang. Dia juga sempat menyimpan semua pakaiannya di AS agar dapat membawa semua dokumen tersebut ke Indonesia.

Untuk memberikan publik pengetahuan tentang money laundering, Yenti menulis artikel terkait di media massa dan bahkan dia juga meluncurkan buku setebal 411 halaman yang berjudul Kriminalisasi Pencucian Uang.

Istri Brigjen TNI Bambang Prasetyo dan ibu dari dua anak ini juga mendorong pemerintahan Indonesia untuk membuat Undang-Undang Pencucian Uang.

Selain itu, Yenti juga sempat diundang Polri untuk gelar perkara kasus Budi Gunawan. Namun, dia membantah ikut dalam gelar perkara kasus tersebut. Yenti berdalih bahwa dia hanya diundang untuk menghadiri diskusi, tetapi dibatalkan.