Mengenal Sesar Cimandiri, Penyebab Gempa Darat di Cianjur
Merdeka.com - Gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berdampak timbulnya korban jiwa dan kerusakan bangunan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa bumi karena aktivitas sesar Cimandiri.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin (21/11).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini tidak menimbulkan tsunami.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sesar ini memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang.
Sesar ini mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di wilayah Padalarang dan Sesar Baribis di Subang. Sebagai sesar aktif, sesar Cimandiri bergerak dengan kecepatan geser 4-6 mm per tahun. Di Kabupaten Sukabumi, sesar ini terbagi menjadi lima segmen, yaitu segmen Cimandiri Palabuhan Ratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Ciceureum-Cirampo, Cirampo-Pegleseran dan Pegleseran-Gandasoli.
Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif, dan merupakan salah satu sumber gempa bumi yang terletak di darat (Soehaimi dkk., 2004; Kertapati, 2006; Supartoyo, 2008; Abidin dkk., 2008).
Beberapa kejadian gempa merusak telah terjadi di wilayah ini yaitu pada tahun 1900, 1962, 1969, 1973, 1975, 1977, 1982, 2000, 2006 dan 2007 (Supartoyo dan Surono, 2008). Beberapa kejadian gempa merusak tersebut diperkirakan berkaitan dengan aktivitas Sesar Cimandiri. Aktivitas gempa masa lampau dari Sesar Cimandiri belum sepenuhnya diketahui.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12).
Baca Selengkapnya