Mengenal KNPB, Pihak Diduga Berada di Balik Pemulangan Mahasiswa Papua dari Malang
Merdeka.com - Ketua Tim Asistensi Kapolri Irjen Paulus Waterpauw menyebut Komite Nasional Papua Barat (KNPB) memiliki andil dalam pemulangan ribuan mahasiswa asal Papua dari Malang, Jawa Timur. KNPB adalah organisasi politik rakyat dan sebuah kelompok masyarakat Papua yang berkampanye untuk kemerdekaan Papua Barat.
Beberapa waktu lalu, nama KNPB juga sempat disebut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai dalang kerusuhan Papua, bersama United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
Lalu bagaimana sejarah terbentuknya KNPB? Berikut ulasannya:
Pembentukan KNPB Sejak 2008
Komite Nasional Papua didirikan pada 19 November 2008 di Jayapura oleh sejumlah LSM Papua. Pembentukan organisasi ini juga bekerja sama dengan Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat dan Pengacara Internasional untuk Papua Barat (ILWP).
KNPB dibentuk menjadi organisasi masyarakat Papua yang berkampanye dengan cara tanpa kekerasan, untuk referendum untuk rakyat Papua di Papua Barat. Hak untuk menentukan nasib sendiri dirahasiakan, meskipun pelaksanaan hak ini diatur dalam perjanjian antara pemerintah Belanda, Indonesia dan PBB pada tahun 1962.
Asal-Usul Nama KNPB
Sebelum bernama KNPB, organisasi ini sempat bernama Komite Nasional dan dibentuk pada tahun 1961 oleh Para pejuang Kemerdekaan Bangsa Papua Barat.
Kemudian tahun 2009, nama Komite Nasional Papua ditambahkan "Barat". Alhasil namanya menjadi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dengan atas dasar keprihatinan penderitaan rakyat Papua dan waktu itu ditangkapnya Bukhtar Tabuni dan Sebby Sabom di Pemakaman Theys E.Eluay.
Di tahun 2009 tersebut, terjadi unjuk rasa yang menewaskan 8 orang. KNPB diduga berada di balik aksi unjuk rasa tersebut. Kemudian pada 22 Maret 2010, KNPB melakukan serangkaian kegiatan baru. 15 orang Papua ditangkap setelah polisi menggunakan senjata api untuk membubarkan massa.
Diketuai oleh Bukhtar Tabuni
Aktivis kemerdekaan Papua Bukhtar Tabuni menjadi ketua dan tokoh utama Komite Nasional Papua Barat. Bukhtar Tabuni menjadi salah satu aktivis yang gencar melakukan kampanye kemerdekaan Papua Barat di dalam dan luar negeri.
Tak hanya KNPB, Bukhtar Tabuni juga membentuk sebuah lembaga politik bernama Parlemen Rakyat Daerah (PRD).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB Tembak 2 Pesawat, Petugas Perketat Penjagaan 9 Bandara di Papua
Menurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahasiswa IPB Galang Edhi Swasono Hilang saat Penelitian di Pulau Sempu Malang
Korban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKPU Sahkan Prabowo-Gibran Menang di Kalimantan Utara
KPU mengesahkan Prabowo-Gibran menang di Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaAnggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaBaku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca Selengkapnya4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU
KPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca Selengkapnya5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca Selengkapnya