Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa kaos palu arit masih 'haram' di Indonesia?

Mengapa kaos palu arit masih 'haram' di Indonesia? Anindya Kusuma Putri pakai baju palu arit. ©twitter.com

Merdeka.com - Beredarnya foto Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, yang mengenakan kaos merah bergambar palu dan arit, sontak membuat sejumlah masyarakat dan netizen ramai membicarakannya.

Anindya kemudian membela diri. Menurutnya dia tak bermaksud untuk mendukung ideologi tertentu saat mengenakan kaos palu arit tersebut. Kaos itu didapatnya dari seorang teman di Vietnam yang dikenal saat pertukaran pelajar. Sudah jadi kebiasaan untuk saling menukar cinderamata khas suatu negara.

Lalu kenapa kaos palu arit masih diharamkan di Indonesia?

Sosiolog Musni Umar mengatakan, hal itu merupakan dampak dari dikultuskannya perlambangan ideologi itu, sebagai sesuatu yang berbahaya tanpa pemahaman akan makna yang sebenarnya.

"Palu arit itu kan simbol partai komunis, yang kita tahu di masa dahulu itu pernah melakukan pemberontakan di Madiun dan katanya terlibat juga di tahun '65. Jadi tentang sejarah itu yang kemudian berkembang di pikiran masyarakat, dan dibuat-buat seakan partai dan lambangnya ini berbahaya. Padahal pemahaman ideologi komunis itu kan untuk memperjuangkan nilai keadilan bagi masyarakat," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/2).

Wakil Rektor Universitas Ibu Chaldun itu mengatakan, jika pemahaman tentang ideologi komunisme dan lambang palu aritnya itu dipahami dengan baik, maka sebenarnya hal itu bisa menjadi tambahan pemahaman. Tak perlu terus terjebak dalam distorsi pemikiran para penganut kapitalisme yang sangat takut akan eksistensi ideologi komunisme ini.

"Ketika susah, sembako mahal, seharusnya masyarakat menyadari bahwa inilah ulah dari kapitalisme yang menguras dan merampok kekayaan orang kecil. Sementara lawan dari kapitalisme adalah komunisme, yang memperjuangkan bahwa keadilan dan kesejahteraan harus diratakan bagi seluruh masyarakat," kata Musni menegaskan.

Musni mengatakan jika saat ini ada yang memakai lambang palu arit atau komunisme, maka hal itu bisa dipersepsikan ke dalam dua pemahaman. Dirinya juga berharap bahwa sebaiknya siapapun tak meneruskan mitos berkepanjangan, yang berpendapat bahwa komunisme adalah momok menakutkan, karena hal itu tidak lebih dari sekedar ideologi atau buah pemikiran sosial saja.

"Jadi kalau ada yang pakai palu arit itu ada 2 makna. Pertama, mengingatkan bahwa apa yang ingin diwujudkan para pendiri negeri ini masih belum tercapai, yaitu masalah keadilan sosial sesuai sila ke lima Pancasila,"

"Kedua, persepsinya harus diluruskan sehingga stigma negatif tentang komunisme dan salah paham lainnya harus ditinggalkan. Tapi juga harus diingat bahwa komunisme itu mempunyai tujuan keadilan sosial bagi rakyat. Karena dalam ketidakadilan itu, justru disitulah komunisme tumbuh," pungkasnya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Potret Warga Bermacet-macetan di Tengah Polusi Parah Jakarta

FOTO: Potret Warga Bermacet-macetan di Tengah Polusi Parah Jakarta

Tingkat polusi udara di Jakarta kembali berstatus tidak sehat pagi ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Puncak Arus Balik 2024, Tol Arah Jakarta Terpantau Ramai Lancar

FOTO: Puncak Arus Balik 2024, Tol Arah Jakarta Terpantau Ramai Lancar

Pada Senin (15/4) sore, kendaraan tampak mulai memadati tol menuju Jakarta. Meski demikian, arus lalu lintas terpantau masih ramai lancar.

Baca Selengkapnya
Foto Kerusakan Lingkungan, Fotografer merdeka.com Arie Basuki Raih World Press Photo 2024

Foto Kerusakan Lingkungan, Fotografer merdeka.com Arie Basuki Raih World Press Photo 2024

Foto Kerusakan Lingkungan, Fotografer merdeka.com Arie Basuki Raih World Press Photo 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Stasiun Gambir Masih Dipadati Pemudik Arus Balik pada H+6 Lebaran

FOTO: Suasana Stasiun Gambir Masih Dipadati Pemudik Arus Balik pada H+6 Lebaran

Menurut data PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta, pada Selasa (16/4), sebanyak 14.400 penumpang turun di Stasiun Gambir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta

Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sakit Hati Dicerai, Pria di Aceh Utara Tega Sebar Foto Bugil Mantan Istri

Sakit Hati Dicerai, Pria di Aceh Utara Tega Sebar Foto Bugil Mantan Istri

Akibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!

FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!

Lantas, benarkah Jakarta bukan lagi Ibu Kota sejak 15 Februari 2024? Simak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya
Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'

Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'

Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.

Baca Selengkapnya