Menengok Taman Ria yang diwacanakan jadi apartemen DPR
Merdeka.com - DPR mewacanakan penataan kawasan DPR berupa pembangunan apartemen bagi anggota dewan di bekas Taman Ria Senayan menggantikan rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. Wacana ini langsung mendapat reaksi penolakan keras, sebab dinilai tak sebanding dengan hasil kerja yang telah dilakukan dewan.
Rencananya, pembangunan apartemen itu dilakukan atas kerja sama dengan swasta, kemudian nantinya disewakan ke anggota dewan. Lokasinya terletak di Taman Ria Senayan lantaran tanahnya merupakan milik Sekretariat Negara.
merdeka.com, mencoba menelusuri proyek tersebut pada Senin (14/8). Sejumlah alat berat seperti bor strauss atau paku bumi dan becho nampak sudah bertengger di lokasi.
Ada dua becho dan tiga alat paku bumi berukuran besar dan kecil. Aktivitas para pekerja bangunan juga terlihat.
Sejumlah gelontoran besi berukuran besar pun menumpuk di dekat alat berat tersebut. Lalu lalang kendaraan berat seperti pengangkut tanah dan semen juga nampak mondar-mandir keluar masuk lokasi.
Namun, pengawalan ketat petugas keamanan sudah berlaku sejak pertama menapaki pintu masuk. Para petugas itu melarang masuk termasuk mengambil gambar lokasi proyek.
Salah satu petugas keamanan, Rian Sus Andi mengatakan, ada enam petugas keamanan setiap harinya secara berganti menjaga lokasi tersebut. Akan tetapi, dia mengaku tak mengetahui diperuntukkan untuk pembangunan apa.
Sementara salah satu penanggung jawab proyek, Yadi mengatakan, lahan yang berukuran lebih kurang satu hektare itu saat ini tengah dalam pengerjaan pemasangan paku bumi. Menurut dia, jumlah paku bumi yang dipasang diperkirakan mencapai 500 buah.
"Kedalaman itu variasi. Ada yang 20 hingga 25 meter, tergantung dari tanahnya. Kalau sehari itu bisa membuat lobang ya itu sekitar 15 lubang," kata Yadi ditemui di pos dekat pintu masuk.
Yadi enggan merinci pembangunan tersebut untuk apa. Dia beralasan saat ini pembangunan masih dalam tahap awal.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan sebagian anggaran DPR tahun 2018 dari total Rp 5,7 triliun yang diusulkan akan dialokasikan untuk penataan kawasan DPR. Salah satu ide penataan kawasan DPR itu berupa pembangunan apartemen untuk disewakan ke anggota-anggota dewan.
Proyek penataan kawasan DPR itu akan mulai dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang. Meski begitu, Fahri mengaku tidak mengetahui detail maket proyek penataan kawasan DPR itu.
Lokasi yang rencananya akan dipakai untuk pembangunan apartemen itu adalah Taman Ria Senayan menggantikan rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. Tanah di Taman Ria Senayan itu diketahui miliki Sekretariat Negara.
"Intinya mereka menyewa di dekat DPR ini, karena itu disiapkan apartemen untuk disewakan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pembahasan Jakarta akan menjadi wilayah aglomerasi sudah dibahas dengan melibatkan sejumlah pakar sejak April 2022
Baca SelengkapnyaWarga yang terdampak pembanguann Rempang Eco-City dijanjikan mendapat hunian pengganti dan ditarget rampung tahun ini.
Baca SelengkapnyaDPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaRapat tersebut DPR direncanakan pada tanggal 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSurpres tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR RI.
Baca Selengkapnya"Jadi ditunjuk lewat keputusan presiden. Jadi artinya dia mau kasih ke wapresnya, mau kasih ke siapa, problem ketatanegaraan kita menjadi selesai."
Baca SelengkapnyaProyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGuyuran insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 11% diproyeksi akan membangkitkan pasar apartemen 2024.
Baca Selengkapnya