Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Prasasti Plumpungan, cikal bakal Salatiga

Menengok Prasasti Plumpungan, cikal bakal Salatiga Prasasti Plumpungan. ©2014 merdeka.com/imam mubarok

Merdeka.com - Jika pergi ke Kota Salatiga tak lengkap kiranya jika tidak mengenal sejarahnya. Kota yang dingin yang berbatasan dengan Semarang dan Boyolali ini adalah kota yang asri. Kota yang berada di lereng timur Gunung Merbabu ini memiliki prasasti yang dijadikan cikal bakal Kota Salatiga, yakni Prasasti Plumpungan.

Prasasti Plumpungan adalah prasasti yang tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170 cm, lebar 160 cm dengan garis lingkar 5 meter. Prasasti ini ditemukan di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Prasasti ini sudah berumur kurang lebih 1264 tahun, sebab angka tahun pembuatan prasasti ini adalah tahun 750 Masehi.

Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya.

Isi prasasti sendiri adalah perihal tentang keterangan bebas pajak berupa tanah perdikan. Cara seperti ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh raja-raja di era Mataram Kuno. Biasannya diberikan kepada desa-desa yang memiliki jasa kepada kerajaan. Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak atau upeti oleh Raja Bhanu meliputi Salatiga dan sekitarnya.

Dalam Prasasti Plumpungan Raja menulis 'Srir Astu Swasti Prajabhyah, yang artinya: 'Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian'. Ditulis pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi.

Menurut sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa Hampra. Pada zamannya, penetapan ketentuan Prasasti Plumpungan ini merupakan peristiwa yang sangat penting, khususnya bagi masyarakat di daerah Hampra kini masuk wilayah administrasi Kota Salatiga.

Selain prasasti, di lokasi yang sama juga ditemukan lingga yoni dan patung yang dibuat di era Hindu. Semuanya terawat dengan baik dengan dibuatkan tempat khusus yang dijaga oleh juru pelihara.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898

Perahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898

Tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.

Baca Selengkapnya

"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo

Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya

"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongoya Bikin Melongo

Temuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
25 Pantun Lucu Palembang, Menghibur dan Bikin Ngakak

25 Pantun Lucu Palembang, Menghibur dan Bikin Ngakak

Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional yang sangat populer di masyarakat Palembang dan juga di seluruh wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Bertatahkan Tanda Salib Langka Ditemukan di Dasar Danau, Diduga Milik Seorang Pejuang

Pedang Berusia 1.000 Tahun Bertatahkan Tanda Salib Langka Ditemukan di Dasar Danau, Diduga Milik Seorang Pejuang

Arkeolog juga menemukan puluhan benda lainnya di dasar danau.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'

Panglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'

Momen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Sarung Tangan Unik Abad ke-14 Ditemukan di Kastil, Dilapisi Pelat Besi dan Kondisinya Masih Utuh

Sarung Tangan Unik Abad ke-14 Ditemukan di Kastil, Dilapisi Pelat Besi dan Kondisinya Masih Utuh

Sarung tangan yang ditemukan hanya sebelah yaitu untuk tangan kanan.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya

Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya

Pangkalan ini ditemukan di jalur perdagangan penting zaman kuno.

Baca Selengkapnya