Merdeka.com - Memasuki akhir bulan November, musim mekar Bunga Amarilis kembali datang di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Selain di Kecamatan Patuk, musim mekar Bunga Amarilis juga muncul di kawasan selatan Kabupaten Gunungkidul seperti di Kecamatan Tanjungsari, tugu perbatasan Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Bantul dan di sejumlah titik di sepanjang Jalan Yogyakarta-Wonosari.

Bermekarannya Bunga Amarilis yang oleh warga setempat dikenal sebagai Puspa Patuk ini menarik perhatian wisatawan untuk datang ke Kabupaten Gunungkidul.

Salah seorang pemilik kebun Bunga Amarilis di Kecamatan Pathuk, Karsih mengatakan bunga yang awalnya dianggap warga sebagai tanaman liar ini mekar di awal musim penghujan. Biasanya mekarnya Bunga Amarilis akan bertahan selama dua hingga tiga minggu.

"Mulai mekar bunganya tidak bisa diprediksi. Biasanya mekar saat awal mulai turun hujan. Selang beberapa hari sejak turun hujan pertama, bunga akan mulai mekar. Biasanya mekarny bertahan hanya 2-3 minggu karena Bunga Amarilis kalau sering terkena hujan akan rusak,"ujar Karsih.

Karsih menerangkan kebun Bunga Amarilis miliknya beberapa kali dikunjungi oleh wisatawan yang ingin berswafoto. Setiap wisatan ditarik biaya masuk, bsarannya sekitar Rp 10 ribu per orang.

"Setiap orang yang masuk ke kebun ditarik Rp 10 ribu. Ini sudah kesepakatan dengan para pengelola kebun Bunga Amarilis lainnya. Jumlah pengunjungnya tidak pasti, kemarin ada 50 orang," jelas Karsih.

Salah seorang pengunjung kebun Bunga Amarilis, Siti warga Sleman mengaku mengetahui mulai mekarnya bunga berwarna jingga ini dari media sosial. Saat itu, kebetulan ada temannya yang mengunggah beberapa foto di tengah hamparan Bunga Amarilis.

"Tahu dari postingan teman di IG. Terus pengen juga punya foto di tengah-tengah bunga amarilis yang lagi mekar," papar Siti.