Menengok Bisnis Madu Kele-Kele yang Menggiurkan di Jembrana Bali
Merdeka.com - Madu Kele-Kele atau lebah Trigona mulai menjadi primadona bisnis baru di Kabupaten Jembrana, Bali. Banyak masyarakat Jembrana mulai menekuni budidaya Kele-Kele, salah satunya I Komang Suardika.
Masyarakat biasanya memanfaatkan pekarangan rumah, termasuk jineng atau bale-bale untuk dijadikan rumah Kele-Kele. Bisnis madu Kele-Kele ini cukup menggiurkan lantaran hanya memerlukan modal sedikit, namun bisa meraup untung banyak.
"Madu Kele-Kele ini harganya sangat bagus. Bahkan lebih mahal dari madu lebah dan khasiatnya lebih bagus," kata Mang Bole, sapaan akrab Komang Minggu (4/8).
©IstimewaMang Bole menuturkan, harga madu Kele-Kele mencapai Rp1,2-1,5 juta per liternya. Sedangkan untuk mendapatkan satu liter madu, Mang Bole harus membuat sekitar 10 Kungkungan atau kotak ukuran 20x50 cm untuk rumah Kele-Kele.
Kemudian, biaya pemeliharaan hanya Rp500 ribu. Satu kungkungan, kata Mang Bole, biasanya menghasilkan paling sedikit 10 cc madu.
"Masa panen Kele-Kele antara tiga-sampai 6 bulan. Pemanenan bisa dilakukan bertahun-tahun sepanjang Kele-Kele itu tidak pindah dari sarangnya," ujarnya.
©IstimewaBudidaya Kele-kele tidak lah sulit. Pembudidaya tidak perlu memberikan pakan karena Kele-kele biasa mencari makan sendiri. Pembudidaya hanya perlu menyesuaikan rumah Kele-kele dekat dengan bunga-bunga. Hal ini karena Kele-kele memakan sari bunga dan buah-buahan sebagai bahan dasar madu.
"Saat ini saya baru memelihara lima puluh Kungkungan (kotak) Kele-Kele. Dari jumlah tersebut bisa menghasilkan sekitar Rp20 juta rupiah dalam waktu tiga bulan. Rencananya saya akan terus kembangkan hingga jumlahnya ratusan. Pemasaran madunya juga tidak ada kendala," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh
Jembatan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara karena keunikannya.
Baca SelengkapnyaPernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali
Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaMeriahkan HUT RI ke-78, Ini Sederet Layanan Gratis di Jabar dan Sekitarnya
Sejumlah layanan gratis turut bertebaran di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, untuk memeriahkan momen kemerdekaan tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaKenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaPerampok Sekap Remaja di Bali, Begini Kronologinya
Korban disekap saat kedua orangtuanya tidak ada di rumah. Pelaku menggasak sejumlah harta benda orangtua korban.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari
Hari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya