Menelusuri masjid warisan raja ke-IV kerajaan Turikale di Maros
Merdeka.com - Masjid Urwatul Wutsqa di Kecamatan Turikale, berdiri tepat di ibu kota Kabupaten Maros. Masjid yang berada sekitar 30 kilometer dari Kota Makassar ini dikenal juga dengan nama masjid Lompoa atau masjid besar, juga dengan nama masjid toayya atau masjid tua.
Masjid ini memang terbilang sudah tua. Betapa tidak, warisan raja ke IV kerajaan Turikale, Andi Sanrima Puang Rukka ini dibangun sejak tahun 1854 lalu. Karena tuanya, maka ornamen-ornamen di masjid ini pun pun tampak klasik. Ada kemiripan dengan masjid-masjid tua di Jawa seperti Masjid Demak di daerah Jawa Tengah.
Antara lain puncak mimbarnya berbentuk mahkota berukir, banyak pintu yang berjumlah 11 dengan model bagian atasnya melingkar dihiasi ukiran kaligrafi. Lalu beduknya berdiameter satu meter lebih ukuran cukup besar, seusia dengan masjid ini.
Di bagian belakang masjid ini ada ruangan khusus yang memuat makam-makam para anggota keluarga raja ke-IV. Ada 32 makam mulai dari raja ke IV Kerajaan Turikale, Andi Sanrima Puang Rukka hingga ke anak cucunya. Lalu di bagian luar atau samping kanan masjid itu juga masih ada hamparan makam para kerabat kerajaan.
Hasan (55), salah seorang warga setempat mengatakan, sebelumnya masjid ini hanya sebuah langgar kecil kemudian alami renovasi hingga wujudnya seperti saat ini.
"Meski sempat alami renovasi, ornamen aslinya tetap dipertahankan, tidak boleh diubah termasuk model masjid secara umum," kata Hasan.
Dalam perjalanan, masjid ini dijadikan pusat penyebaran Islam di Maros khususnya tariqat khalwatiyah samman. Tariqat ini masih terjaga hingga kini. Tiap malam bukan hanya di bulan Ramadhan, pengikut tariqat ini berzikir dipimpin imam masjid ke 12, Andi Muhammad Hidayat.
Ada yang sengaja datang dari Kabupaten Bone, Kabupaten Barru. Dan tidak sedikit juga jamaahnya berasal dari daerah luar Sulawesi Selatan, mereka berkumpul di masjid ini dalam kegiatan tertentu capai ratusan orang hingga jemaah zikirnya memenuhi masjid.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik
Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca SelengkapnyaSisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara
Masjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik
Masjid yang konon sudah berusia lebih dari satu abad ini memiliki nuansa Melayu yang begitu kental serta tradisi unik.
Baca SelengkapnyaBukan di Masjid, Aksi Warga Tarawih di Rumah Sultan Samarinda Ini Curi Perhatian
Momen warga tarawih di rumah sultan Samarinda curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda
Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaMomen Seru Ganjar Blusukan di Banda Neira, Diberi Warga Buku Sejarah Karya Des Alwi hingga Diminta Turunkan Beras
Kedatangan Ganjar disambut antusias warga setempat.
Baca SelengkapnyaJadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaMengenal Mansa Musa, Orang Terkaya Sepanjang Sejarah yang Berangkatkan 72.000 Orang untuk Haji
Mansa Musa ikut bertanggung jawab atas proyek pembangunan besar-besaran, termasuk masjid dan madrasah di Gao dan Timbuktu.
Baca Selengkapnya