Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri Tito sebut Depok Tak Perlu Karantina Wilayah, Cukup Bermasker

Mendagri Tito sebut Depok Tak Perlu Karantina Wilayah, Cukup Bermasker Mendagri Tito Karnavian Pimpin Rakor Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaa. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Mendagri Tito Karnavian memberikan solusi kepada Wali Kota Depok dalam mengendalikan penyebaran Covid-19. Menurut dia, Depok tak perlu melakukan karantina wilayah atau lockdown tapi cukup mengencarkan penggunaan masker.

"Kota Depok tidak bisa melakukan lockdown atau impossible. Dan yang bisa dilakukan lockdown muka, hidung dan mulut kita yang kita lockdown daripada lockdown kota, susah," kata Tito, Kamis (13/8/2020).

Tito mengakui berbicara mengenai pengendalian sosial tidaklah mudah. "Mereka tidak mau pakai karena memang tidak mengerti buat apa ini masker atau tidak mampu beli," ujar dia.

Tito meminta walikota memperhatikan situasi semacam ini. Karenanya, kegiatan bagi-bagi masker secara gratis perlu diadakan.

"Ketika bertemu orang yang tidak pakai masker stop kasih sehingga timbul kesadaran," ucap dia.

Setelah itu, Tito melanjutkan, tinggal menuggu waktu dua minggu ke depan. "Kalau masih ada yang tidak pakai masker baru penegakan hukum. Itu bisa menjadi dasar," ujar dia.

Letak geografis

Tito Karnavian mengatakan, mengatasi penyebaran Covid-19 di Kota Depok tidaklah mudah. Menurut dia, perlu bersinergi dengan daerah penyanggah lain seperti Bogor dan Jakarta.

"Banyak problem (masalah) di Kota Depok ini yang membuat harus ada strategi tersendiri," kata dia, Kamis (13/8/2020).

Tito menerangkan Kota Depok memiliki luas wilayah yang tak sebanding dengan jumlah penduduknya. Dia menyebut penduduk Kota Depok sangat tinggi hampir diangka 2 juta.

Belum lagi dari letak georafis. Tito mengatakan, tidak ada batas alam memisahkan Kota Depok dengan wilayah sekitarnya seperti Bali, Lombok atau Belitung.

"Tidak ada wilayah alam dengan Jakarta yang menjadi episentrum pandemi. Kita juga menjadi tidak ada batas wilayah yang jelas dengan episentrum yang lain. Misalnya Bogor Kabupaten yang penduduknya 5 juta di sana. Sehingga memang otomatis mobilitas penduduk, interaksi penduduk antar wilayah dari Depok dan daerah sekitarnya sangat tinggi sekali," papar dia.

Karena itu, dalam menananggulangi pandemi Covid-19 Kota Depok harus berkolaborasi dengan daerah di sekitarnya.

"Saya sampaikan ke Gubernur DKI, Gubernur Banten dan Gubernur Jabar khusus jabodetabek ini harus ada satu kebijakan dan keserempakan. Kalau mau PSBB, PSBB serempak semua.

Sumber: liputan.com

Reporter: Ady Anugrahadi

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mendagri Tito: Pemilu 2024 Lebih Teduh, Sejuk Dibanding 2019

Mendagri Tito: Pemilu 2024 Lebih Teduh, Sejuk Dibanding 2019

Situasi Pemilu tahun 2024 terbilang lebih sejuk dibanding pada saya 2019 lalu

Baca Selengkapnya
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!

Penyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!

Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Baru Coblos 2 Surat Suara, Nenek di Garut Meninggal di TPS Pasirwangi

Baru Coblos 2 Surat Suara, Nenek di Garut Meninggal di TPS Pasirwangi

Nenek diketahui tiba-tiba limbung saat hendak memilih calon di kertas ketiga lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya

Detik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya

Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Mencoblos saat Pemilu Bakal Dapat Diskon Belanja, Tinggal Tunjukkan Kelingking Usai Dicelup Tinta

Masyarakat Mencoblos saat Pemilu Bakal Dapat Diskon Belanja, Tinggal Tunjukkan Kelingking Usai Dicelup Tinta

Ini merupakan pesta diskon spesial untuk masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya