Mendagri sebut FPI masih dukung Pancasila, belum layak dibubarkan
Merdeka.com - Pascausulan pembubaran Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah, sejumlah pihak mempertanyakan keberadaan Ormas Front Pembela Islam (FPI). Beberapa kalangan menilai FPI layak dibubarkan karena kerap menimbulkan keresahan di masyarakat.
Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan, pemerintah belum menemukan bukti yang cukup untuk pembubaran FPI.
"Belum ditemukan bukti bahwa ormas-ormas lain itu terang-terangan anti Pancasila, terang-terangan anti NKRI. Semua harus ada recordnya detil," ungkap Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/5).
Tjahjo mengatakan, berdasarkan pengamatan pemerintah FPI masih mendukung Pancasila, mendukung NKRI, dan UU 1945. Kendati selama ini beberapa anggota FPI terlibat dalam pertikaian, namun itu masuk dalam pelanggaran pidana.
"Dari data yang ada dia (FPI) enggak ada masalah, soal dia ada masalah hukum kan ada kepolisian yang menangani," ujar dia.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini menuturkan, setiap umat Islam di Tanah Air memang wajib melaksanakan perintah agama yang tertuang dalam Alquran dan Hadits. Begitu pula umat Kristiani harus menjalankan perintah agamanya yang tertuang dalam Injil. Demikian juga umat Hindhu, Budha, dan lainnya.
"Tapi sebagai ormas di negara yang sah ada aturannya yaitu harus mengakui Pancasila, mengakui NKRI," tegas Tjahjo.
Tjahjo mengingatkan, Pancasila dan UU 1945 adalah dasar negara yang tidak bisa diubah di negeri ini. Dengan demikian, tidak boleh ada tokoh maupun ormas yang ingin menggantikannya dengan dasar negara lain.
"Masalah Pancasila, UU 1945, NKRI sudah titik final. Enggak boleh ada tambah-tambah lagi, Enggak boleh ada pola pikir ormas, pola pikir tokoh yang ingin merubah Ideologi anti pancasila. Enggak boleh itu," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024
Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRefleksi Akhir Tahun 2023, BPIP Terus Konsisten Bumikan Pancasila
BPIP juga melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaDPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaMegawati Temui Paus Fransiskus di Vatikan, BPIP: Perkenalkan Pancasila ke Forum Internasional
Menurut Aris, kunjungan Megawati itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Baca Selengkapnya