Menanti gerak cepat pemerintah bebaskan 7 WNI korban penyanderaan
Merdeka.com - Tujuh Anak Buah Kapal (ABK) yang disandera kelompok militan diduga Abu Sayyaf, saat ini disembunyikan di sebuah pulau. Pihak keluarga belum mendapat kabar pasti terkait nasib suami mereka di tangan militan. Namun, keluarga korban mempercayai pemerintah dan TNI, dapat membebaskan ketujuh warga negara Indonesia itu.
Elona Rahmadani (33), istri dari salah satu ABK juru mudi TB Charles yang disekap militan, yakni Robin Fiter (37), belum mendapatkan kabar apapun terkait suaminya, dan 6 ABK korban penyanderaan lainnya.
"Secepatnya pemerintah bisa ke Filipina, mencari kejelasan. Berkomunikasi, negosiasi, supaya kita bisa tenang. Kita percayakan pemerintah," ucap Elona, saat berbincang bersama merdeka.com, di kediamannya, mes karyawan PT Rusianto Bersaudara di Sungai Lais, Samarinda.
"Sejauh ini, belum dihubungi lagi oleh siapapun. Perusahaan juga bilang, kalau ada kabar, mengabarkan ke kita. Kepada pemerintah juga, kalau tidak kepada pemerintah, kepada siapa lagi?, Kan kita warga negara Indonesia," ujar dia.
Kediaman Elona menjadi tempat kumpul para istri dan anak ABK selamat maupun ABK disekap Abu Sayyaf. Kini, berdiri tenda untuk menyambut kedatangan sejak Jumat (24/6) lalu, yang didirikan oleh rekan-rekan kerja ABK TB Charles, sebagai bentuk solidaritas sesama ABK.
"Didirikan teman-teman ABK, untuk menunggu enam ABK yang selamat. Ini untuk duduk tamu, supaya tidak kehujanan, tidak kepanasan saat berkumpul di sini," tuturnya.
"Kalau bisa ya kita tunggu semuanya pulang. Ya, semuanya, 13 orang ABK baik yang selamat, maupun yang masih disandera, termasuk suami saya," imbuh Elona.
Keluarga para ABK beberapa di antaranya ada yang sempat datang ke kediaman Elona, Jumat (24/6) kemarin dari Malang, Jawa Timur, anak dari ABK korban sandera, Muhammad Nasir. Namun, kembali pulang, untuk mengurus kuliahnya di Semarang, Jawa Tengah.
"Ada juga dari orang tuanya kapten Ferry Arifin (26) dari Hulu Mahakam, yang sempat panik karena baca berita anaknya juga disandera," kata dia.
Senada dengan Dian Megawati Ahmad (33), istri dari Ismail, yang juga ABK korban sandera yang berharap kepada pemerintah agar secepatnya memberi kabar kepada keluarga korban.
"Kita tunggu dari pemerintah. Sampai sekarang belum ada ada kemajuan, belum ada kabar. Yang penting bagaimana pemerintah bisa segera tahu keberadaan suami kami, dan keadaannya," kata Dian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaPemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB
Pemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB
Baca SelengkapnyaSeleksi CPNS Bakal Digelar Tiga Kali Tahun Ini, Cek Jadwal Lengkapnya di Sini
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Haryomo Dwi Putranto mengatakan, pihaknya saat ini tengah meminta masing-masing instansi untuk melakukan rincian formasi.
Baca SelengkapnyaTiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya