Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanam 5 Pohon Tiap Tahun Demi Melestarikan Hutan di Kalimantan Timur

Menanam 5 Pohon Tiap Tahun Demi Melestarikan Hutan di Kalimantan Timur Warga Kampung Bidukbiduk Wajb Tanam 5 Pohon Tiap Tahun. ©2019 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Kampung Bidukbiduk merupakan salah satu dari 38 kampung di Berau, Kalimantan Timur, terpilih sebagai kampung iklim untuk menurunkan emisi karbon, karena dikelilingi hutan yang masih sangat luas. Menjaga kelestarian hutan, sudah jadi kebiasaan warga kampung setempat.

merdeka.com berkesempatan mengunjungi kampung Bidukbiduk, berjarak sekitar 235 kilometer dari Tanjung Redeb, pusat pemerintahan Kabupaten Berau.

Benar saja. Kampung Bidukbiduk yang berada di pesisir pantai, memang masih memiliki hutan yang cukup luas. Pepohonan menjulang tinggi khas hutan tropis, bisa terlihat dari kejauhan.

"Terpilihnya kampung Bidukbiduk sebagai kampung iklim, karena sebagai destinasi wisata, masih punya hutan bagus. Kita punya areal hutan lindung sekitar 2 ribu hektare, masih alami," kata Kepala Kampung Bidukbiduk Abdul Rakhman, di kantornya, Rabu (6/11).

Rakhman menerangkan, menjaga hutan, sudah menjadi kewajiban, sekaligus kebiasaan warga kampung. Bahkan, pemerintah kampung mengeluarkan aturan larangan merambah hutan.

"Aturan kami, lahan yang tidak digarap, diwajibkan kepada pemiliknya menanam 1 orang minimal 5 pohon. Kami juga siapkan bibit pohonnya. Juga, kami wajibkan menanam pohon karet," ujar Rakhman.

Komitmen Melestarikan Alam

Kewajiban menanam pohon itu lanjut Rakhman, diterapkan bagi warga kampung setiap tahunnya. Komitmen warga setempat untuk menjaga dan melestarikan total kawasan bentangan alam seluas 14 ribu hektare, dilaksanakan dengan baik.

"Kampung Bidukbiduk ini, dihuni sekitar 600 kepala keluarga, sekitar 1.800 jiwa. Yang kami hadapi sekarang ini, bukan ancaman perambahan hutan. Tapi, ancaman abrasi pantai yang perlu mendapatkan perhatian," ungkap Rakhman.

"Untuk abrasi, perlu dapat kajian serius dari banyak pihak. Gelombang laut sampai ke pesisir ini, cukup besar. Utamanya, di pesisir utara Bidukbiduk. Meski memang itu musiman," tambahnya.

Setiap kejadian gelombang besar, sekitar 20-30 pohon kelapa di bibir pantai tumbang. "Kalau sementara dipasang beton (pemecah gelombang), justru mengurangi keindahan bibir pantai. Kan pantai indah yang kita jual kepada wisatawan," terangnya.

Di sisi lain, beragam suku hidup berdampingan dengan sangat baik di Bidukbiduk. Seperti suku Bugis, Bajau dan Mandar. "Sementara 60 persen masyarakat kami, merupakan nelayan sebagai sumber penghasilan utama masyarakat," kata dia.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Mewah Ibu Ani Anak Jenderal, Terbengkalai Bak Hutan tapi Masih Dihuni

Penampakan Rumah Mewah Ibu Ani Anak Jenderal, Terbengkalai Bak Hutan tapi Masih Dihuni

Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya