Menaker minta lulusan SD dan SMP dimudahkan untuk bekerja
Merdeka.com - Menteri Tenaga Kerja, Muhammad Hanif Dakhiri menilai syarat peserta yang ingin mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) harus lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat kurang tepat.
Sebab, hal itu secara tidak langsung menghambat bagi para lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Data kami, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia yang hanya berpendidikan SD dan SMP ada 7,2 juta orang. Untuk bisa bekerja mereka harus melengkapi diri dengan keterampilan baru. Persoalannya, BLK mensyaratkan peserta pelatihan harus lulusan SMA sederajat," ujar Hanif, di Solo, Kamis (26/3).
Hanif meminta agar lulusan SD dan SMP ini mendapatkan kesempatan sama untuk bekerja.
"Mereka itu kan butuhnya bekerja, menjahit bisa, jangan dihambat lah. Kalau cuma menjahit kan ga perlu pendidikan tinggi. Yang penting usia produktif, bisa mendapatkan pelatihan," tegasnya.
Dia juga mendorong kalangan industri dalam melakukan rekrutmen tidak lagi semata-mata berdasarkan pendidikan formal, tetapi atas dasar kompetensi.
Dia mencontohkan peserta pelatihan di BBLKI Kota Solo, dari sisi pendidikan formal mungkin tidak memenuhi syarat. Akan tetapi dari sisi kompetensi mereka bisa diandalkan.
Hanif juga ingin skema kerja sama Balai Besar Latihan Tenaga Kerja Industri (BBLKI) Kota Solo dengan dunia industri menjadi contoh untuk daerah lain.
Skema kerja sama itu dinilai efektif untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja, karena peserta yang telah menyelesaikan pelatihan langsung diserap perusahaan sesuai dengan bekal kompetensi yang dimiliki.
"Skema kerjasama di Solo ini bagus. Jadi, bukan cuma orang itu dilatih terus nganggur lagi, tetapi langsung ditempatkan. Saya minta skema seperti ini bisa dikembangkan di daerah lain," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya Lulusan SMP, Momen Atta Halilintar Ambil Rapor SMA 'Senang Bisa Lanjutkan Pendidikan'
Atta Halilintar ternyata hanya lulusan SMP. Di usianya yang sudah tak muda lagi, ia baru saja mengambil rapor SMA-nya.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMahfud Ungkap Hak Angket Siap Diajukan, Naskah Setebal Lebih dari 75 Halaman
Bahkan, kata Mahfud, naskah akademik yang disusun untuk hak angket sangat tebal sekali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud MD Ungkap MK Pernah Batalkan Putusan Pemilu yang Terbukti Curang
Mahfud menegaskan pemilu bisa saja dibatalkan, jika terjadi kecurangan dan didiskualifikasi.
Baca Selengkapnya"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"
Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaMenaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil
Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.
Baca SelengkapnyaSambil Menangis, Remaja Punya 2 Gelar Sarjana Ini Curhat Susah Dapat Kerja Meski Hanya untuk Upah Minimum
Sambil menangis, dia bercerita bahwa kondisinya saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, meski itu hanya untuk upah minimum.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Ketua TPN: Fokus Pemenangan Ganjar dan Mahfud
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca Selengkapnya