Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menaker Hanif bagikan buku & uang buat 1.350 pekerja anak di Jateng

Menaker Hanif bagikan buku & uang buat 1.350 pekerja anak di Jateng Hanif Dhakiri. ©2014 merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, menyerahkan paket peralatan sekolah dan uang saku kepada 1.350 pekerja anak, penerima manfaat kegiatan Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) yang berasal dari 11 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Hal ini merupakan bagian dari rencana Kementerian Ketenagakerjaan, untuk menarik pekerja anak yang ditargetkan mencapai total 16.000 orang pada tahun 2015. Sasaran penarikan 16.000 pekerja anak ini tersebar di 24 provinsi dan 138 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

“Pemerintah mendorong agar penarikan pekerja anak ini menjadi gerakan nasional, karena ini menyangkut investasi jangka panjang untuk membangun generasi muda Indonesia pada 20-30 tahun mendatang,” kata Menaker Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemenaker di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (31/7).

Hanif mengatakan untuk mempercepat program penarikan pekerja anak ini kerjasama dari para stakeholder, baik aparatur pusat maupun daerah, pihak pengusaha, elemen masyarakat maupun media sehingga menjadi gerakan nasional yang berjalan secara optimal.

“Sejak tahun 2008 sampai saat ini, kita telah melakukan penarikan pekerja anak dari tempat kerja dan dikembalikan ke satuan pendidikan sebanyak 64.055 anak. Tentunya semua ini dapat terlaksana karena kerja sama lintas sektor dan stakeholders terkait. Dalam program ini para pekerja anak bakal ditarik dari tempat mereka bekerja dan ditempatkan sementara di rumah singgah (shelter) untuk mendapatkan pendampingan khusus dan masa pembinaan, sebelum akhirnya bersekolah kembali,” kata Hanif.

Selama ini, kata Hanif, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Program PPA-PKH telah membuka dan memberikan kesempatan kepada para pekerja anak dari keluarga rumah tangga sangat miskin untuk mendapatkan akses pendidikan maupun pelatihan keterampilan.

Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 1,7 juta pekerja anak di Indonesia. Dari Jumlah tersebut diperkirakan terdapat 400.000 orang pekerja anak yang terpaksa bekerja untuk pekerjaan-pekerjaan yang terburuk dan berbahaya. seperti perbudakan, pelacuran, pornografi dan perjudian, pelibatan pada narkoba, dan pekerjaan berbahaya lainnya.

Rincian pekerja yang mendapatkan bantuan adalah murid Sekolah Dasar 53 anak, SMP 349 anak, SMA 362 anak, kejar paket A 122 anak, kejar paket B 255 anak, kejar paket C 136 anak, Pondok Pesantren 16 anak, peserta Keterampilan 55 dan 2 orang anak yang belum terfasilitasi.

Para Pekerja anak ini berasal dari 11 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Banjar.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menaker Harap Produktivitas Pekerja Meningkat Usai Ikut Program Mudik Gratis

Menurut Ida, program mudik gratis dapat meringankan dan mempermudah para pekerja yang akan pulang ke kampung halaman saat Lebaran.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran

Daftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran

Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'

Kampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'

Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.

Baca Selengkapnya
Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Buka Rekrutmen 2,3 Juta CASN, 690 Ribu di Antaranya untuk Fresh Graduate

Pemerintah Buka Rekrutmen 2,3 Juta CASN, 690 Ribu di Antaranya untuk Fresh Graduate

Jokowi mengatakan, formasi-formasi tersebut akan dialokasikan untuk guru dan dosen, tenaga kesehatan, serta tenaga teknis sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).

Baca Selengkapnya
Warga Karawang Curhat Anaknya Mau Kerja Harus Menyogok, Ganjar Beri Solusi Ini

Warga Karawang Curhat Anaknya Mau Kerja Harus Menyogok, Ganjar Beri Solusi Ini

Ganjar berjanji membekali anak-anak Indonesia dengan latar pendidikan dan keahlian agar mereka dapat berkompetisi.

Baca Selengkapnya