Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menaker dorong percepatan transformasi TKI jadi tenaga profesional

Menaker dorong percepatan transformasi TKI jadi tenaga profesional Menaker Hanif. ©istimewa

Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri mendorong terjadinya percepatan proses transformasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi Tenaga Profesional Indonesia (TPI). Menurut Menaker Hanif TPI diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja di dalam negeri seiring percepatan proyek-proyek pemerintah di bidang pariwisata maupun infrastruktur.

"Penyediaan tenaga kerja Profesional juga untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di luar negeri sehingga baik di dalam dan luar negeri TKI harus benar-benar menjadi professional," ujar Menaker Hanif Dakhiri beberapa waktu lalu.

Menaker Hanif menegaskan peningkatan daya saing dan kompetensi tenaga kerja sudah menjadi keharusan. Tetapi jauh lebih penting adalah moving faster dan percepatan tersebut memerlukan dukungan dari berbagai kalangan.

"Kami berharap percepatan ini menjadi policy secara keseluruhan, bukan hanya sektor tenaga kerja," ujar Menaker Hanif

Menaker mengkhawatirkan banyaknya proyek pemerintah dan menyerap tenaga kerja tinggi tapi tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni.

"Peningkatan kompetensi itu bukan saja sangat penting, tetapi juga harus kita garisbawahi bersama, yaitu percepatan. Peningkatan kompetensi, kualitas SDM sudah pasti harus dilakukan," katanya.

Menaker Hanif mengatakan pemerintah telah memiliki modal dasar untuk mentransformasi TKI menjadi TPI dengan adanya Balai Latihan Kerja (BLK) yang sebagian besar berada di bawah Kemenaker, kerjasama dengan swasta dan negara lain. "Kita juga ingin BLK melakukan re-branding agar semua BLK professional atau BLK pro," kata Menaker.

Lebih jauh kata Menaker hal penting lainnya adalah vocational training dan vocational education. Karena selama ini Menaker melihat fakta yang mau tidak mau harus memberikan perhatian prioritas ke Vocational Education dan Vocational Training. Misalnya kalau lihat ketimpangan sosial, salah satunya kontributornya adalah masalah ketenagakerjaan.

"Misalnya kesenjangan tenaga kerja trampil dan tak trampil yang menimbulkan kesenjangan upah. Ada yang dibayar upah rendah karena tidak memiliki skillnya. Ada yang dibayar tinggi upahnya karena skillnya yang begitu tinggi. Tapi jumlahnya sedikit sekali," katanya.

Pihak Kemenaker terus mendorong BLK-BLK menjadi pusat dari peningkatan kompetensi masyarakat berdasarkan kebutuhan lokal. BLK pun harus memperhatikan basis potensi SDA dan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di daerah-daerah.

"Pembenahan BLK-BLK terus dilakukan meskipun terkendala terbatasnya anggaran. Pembenahan ini harus mengikuti standar kualitas terbaik yang sudah dimilki UPT Pusat milik Kemenaker yang kondisinya sudah sangat baik," kata Hanif.

Berdasarkan data Kemenaker jumlah BLK ada totalnya 279. Sebanyak 17 milik pusat dan 262 BLK milik pemda Provinsi, Kab/kota. Dari 263 BLK Pemda yang kondisi baik sebanyak 55. Sedangkan BLK dengan kondisi sedang sebanyak 120 BLK dan sisanya kondisinya buruk.

Jenis pelatihan yang diminati antara lain pelatihan keterampilan kejuruan otomotif, las, bangunan kayu dan batu, elektonik, komputer, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan serta lainnya.

"Melalui pelatihan kerja yang berbasis kompetensi di BLK diharapkan pasar kerja baik di pasar kerja lokal, nasional maupun pasar kerja luar negeri dapat terus berkembang dan siap memenangkan persaingan di era MEA," kata Hanif.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang

Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Kemnaker Siap Fasilitasi Pemagangan ke Jepang

Kemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.

Baca Selengkapnya
Menaker Ida Bertemu Dubes Indonesia untuk Kuwait, Buka Peluang Kerja Sama Penempatan Tenaga Kesehatan

Menaker Ida Bertemu Dubes Indonesia untuk Kuwait, Buka Peluang Kerja Sama Penempatan Tenaga Kesehatan

Menaker Ida Fauziyah menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bahas Kerja Sama Ketenagakerjaan, Menaker Bertemu Dubes Indonesia untuk Laos

Bahas Kerja Sama Ketenagakerjaan, Menaker Bertemu Dubes Indonesia untuk Laos

Kerja sama ini juga memberikan manfaat untuk kedua negara, seperti meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Buka Rekrutmen 2,3 Juta CASN, 690 Ribu di Antaranya untuk Fresh Graduate

Pemerintah Buka Rekrutmen 2,3 Juta CASN, 690 Ribu di Antaranya untuk Fresh Graduate

Jokowi mengatakan, formasi-formasi tersebut akan dialokasikan untuk guru dan dosen, tenaga kesehatan, serta tenaga teknis sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN Minta DKPP Pecat Seluruh Komisioner Bawaslu, Ini Sederet Alasannya

Tim Hukum AMIN Minta DKPP Pecat Seluruh Komisioner Bawaslu, Ini Sederet Alasannya

Bawaslu dianggap tidak transparan dan tidak profesional dalam menjalankan tugas

Baca Selengkapnya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai

Baca Selengkapnya
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.

Baca Selengkapnya
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya