Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin secara tegas menyatakan keberadaan kolom agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) tidak memungkinkan untuk dihapus. Dia memandang agama merupakan sebuah identitas yang melekat dalam diri setiap warga negara.

"Saya pikir tidak dimungkinkan. Bagaimanapun juga itu suatu yang niscaya, yang tidak bisa tidak harus ada sebagai identitas dari setiap warga negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila," ujar Lukman di kantornya, Jakarta, Senin (10/11).

Lukman mengatakan agama merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan keseharian. Hal itu juga termasuk dalam kehidupan kemasyarakatan sekaligus kehidupan kenegaraan di Tanah Air.

"Sehingga agama juga menjadi bagian dari identitas yang harus diketahui, yang harus dicatat oleh negara," ungkap dia.

Namun demikian, Lukman menyadari keberadaan kolom agama memang belum dapat mengakomodir penganut keyakinan di luar enam agama sah yaitu Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Saat ini dia masih bersepakat dengan ketentuan yang tertuang dalam Pasal 64 ayat 5 Undang-Undang (UU) Administrasi Kependudukan, yang membolehkan penganut keyakinan selain enam agama tersebut mengosongkan kolom agama.

"Jadi Mendagri itu sedang menyampaikan UU. Oleh karenanya itu (pengosongan kolom agama) jalan keluarnya, tapi ini jalan keluar sementara," terang dia.

Lebih lanjut, Lukman menegaskan tidak ada upaya dari pemerintah untuk menghapus kolom agama dalam KTP. Menurut dia, kolom agama akan tetap tercantum dalam KTP.

"Jadi, mengosongkan kolom itu bukan menghapus. Kolom agama tetap," katanya.