Menag: Ongkos haji tahun 2012 naik 10 persen
Merdeka.com - Calon jemaah haji bakal merogoh kocek dalam-dalam. Sebab Ongkos Naik Haji (ONH) diperkirakan naik 10 persen. Kenaikan harga ONH itu setidaknya dipengaruhi oleh tiga hal.
"Antara lain adalah soal sewa pemondokan yang harganya naik tinggi," kata Menteri Agama Suryadharma Ali kepada wartawan di DPR, Jakarta, Selasa, (10/7).
Menurut Suryadharma, kenaikan sewa pemondokan itu disebabkan perumahan atau gedung yang berjumlah 1.700 unit ada di sekitar Masjidil Haram kota suci Arab Saudi dibongkar. Akibatnya sewa pemondokan yang tadinya murah jadi melambung tinggi.
"Yang kedua, harga avtur naik karena biaya untuk tiket penerbangan itu juga diukur oleh harga avtur. Kalau avturnya naik, maka mengakibatkan harga tiket naik, kalau turun ya turun," jelas Suryadharma.
Kemudian, kenaikan itu juga dikarenakan nilai tukar rupiah terhadap dollar jauh berbeda dengan 2011. "Pada 2012 nilai tukar rupiah di kisaran Rp 9.400-9.500. Sedangkan, 2011 Rp 8.200-8300. Itu sebabnya, ONH pada tahun ini mengalami kenaikan. Soal besarannya, saya belum bisa menyebutkannya. Akan tetapi, kisarannya kurang lebih sekitar 10 persen," ujar Suryadharma.
Tahun lalu, ongkos naik haji sebesar Rp 30,7 juta. Sementara untuk tahun ini diperkirakan sekitar Rp 34 juta.
Kontroversi setoran awal
Sementara itu, Suryadharma membantah jika setoran awal jemaah untuk naik haji yang terpendam di bank tidak dikembalikan. "Nah, ini supaya tidak ada salah pengertian, supaya tidak ada pemahaman bahwa uang yang mengendap begitu lama, tidak dikembalikan kepada jemaah, itu salah besar," kata Suryadharma.
Dalam pembiayaan haji, dikenal dengan biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung meliputi biaya awal yang harus disetor oleh jemaah. "Itulah yang disebut dengan biaya direct cost," tegas Suryadharma.
Suryadharma menjelaskan, ada yang disebut dengan biaya tidak langsung akibat dari optimalisasi setoran awal haji yang bisa saja terpendam selama 5-8 tahun. Dengan kata lain ada manfaat dari dana itu.
"Dalam bank konvensional itu disebut bunga, nah dari sinilah biaya-biaya lain dibayar dari dana ini dibayar," jelas dia.
Menurut Suryadharma, biaya yang dibayar lewat manfaat atau bunga itu seperti pelayanan umum kepada pemerintah Arab Saudi. Besarannya kira-kira USD 277.
Hitungannya, jemaah hanya dikenakan sekitar USD 100. Sedangkan sisanya dibayar dari dana yang dipendam tahunan itu. Begitu pula misalnya untuk dana asuransi. Anggarannya juga diambil dari sumber yang sama.
"Lalu untuk paspor, biayanya juga dari dana itu. Dulu memang jemaah yang menanggung. Kemudian biaya makan di Jeddah, Arafah, Mina dan Madinah, jemaah tidak bayar lagi. Semuanya diambil dari dana itu. Demikian juga dengan biaya lainnya," jelasnya.
Oleh sebab itu, Suryadharma menolak kalau dana setoran awal jemaah tidak dikembalikan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaDemi Pelayanan Optimal Kepada Jemaah, Petugas Haji Indonesia Harus Rela Tidak Berhaji
Alasannya, petugas haji merupakan orang pertama yang akan dicari jemaah ketika mereka menemukan permasalahan.
Baca SelengkapnyaKemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji
Indonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaFOTO: Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Jakarta Melonjak
Bapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnya