Membusuk, jari Edwien akhirnya diamputasi
Merdeka.com - Keluarga bayi Edwien Timothy Sihombing (2,5 bulan) menuntut pertanggungjawaban pihak Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur. Pasalnya infeksi yang diakibatkan tindakan infus menyebabkan tangan kanan bengkak serta menjalar ke jarinya. Akibatnya, jari Edwien terpaksa diamputasi.
Ayah pasien, Gonti Sihombing mengatakan selama perawatan tiga hari di rumah sakit anaknya diperbolehkan pulang dan melakukan rawat jalan. Dirinya pun bersikukuh meminta penjelasan infeksi yang terjadi pada tangan Edwien walaupun pihak rumah sakit terkesan tidak peduli.
"Pada Sabtu (23/2), saya minta pulang karena sakit anak saya sudah sembuh, tapi saya tetap minta pertanggungjawaban sama rumah sakit karena tangan anak saya membengkak dan sampai menghitam. Saya sudah mendesak tetapi mereka tidak menggubris. Lalu bilang tangan tidak perlu diobati katanya bisa sembuh sendiri," ujar Gonti saat ditemui wartawan, Rabu (10/4).
Karena keterbatasan peralatan medis, pihak Rumah Sakit Harapan Bunda meminta agar orangtua membawa anaknya ke RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan saraf pada infeksi tangan kanannya. Hasil pemeriksaan, bekas infus itu memang kondisinya semakin memburuk.
"Lalu pihak rumah sakit bilang untuk di rujuk ke RSUD Pasar Rebo untuk cek EEG (pemeriksaan saraf) jika memang terbukti keadaan luka sarafnya, maka rumah sakit mau bertanggung jawab. Senin (25/2), saya ke RSUD Pasar Rebo, besoknya saya datang ke RS Harapan Bunda lagi, dokter ini masalah anak saya ini hasil EEG nya gimana dok perlu di rawat?, Saya tunjukin foto dia (dokter) panik," ungkap Gonti.
Dari hasil pemeriksaan infeksi saraf yang terdapat di tangan kanan bayi Edwien, pihak Rumah Sakit Harapan Bunda memutuskan melakukan tindakan bedah. "Langsung dikasih surat rujukan bedah plastik, untuk dilakukan tindakan amputasi pada bagian jari telunjuk sebanyak dua ruas," beber Gonti.
Membaca surat rujukan itu, Gonti kaget. Ia sempat tidak percaya jika jari anaknya harus diamputasi.
Namun demi menyelamatkan nyawa anaknya, dia merelakan jari sang buah hati dipotong meski harus mengalami cacat seumur hidup.
Kasus Edwien ini berawal saat bayi berusia 2,5 bulan ini mengalami sakit demam, flu dan batuk. Bayi ini kemudian dilakukan tindakan medis dengan cara diinfus. Dari situlah, petaka datang. Jarum infus yang masuk di tangannya malah berujung infeksi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Pembakar Ruko dan Faskes Korem Jayapura saat Iringan Jenazah Lukas Enembe Ditangkap
Ia mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI (Purn) R.Soeyono Soetikno Meninggal Dunia
Mantan ajudan Presiden Soeharto ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur.
Baca Selengkapnya3.213 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jawa Barat Selama 2023
Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas Linmas di Kota Jayapura Meninggal Saat Menjaga TPS
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi
Sebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Dua Klaim Kriminalitas di Jakarta Turun Jelang Pencoblosan: Mereka Mau Nyoblos Dulu Kali
Seperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Rumah Sakit Pribumi Pertama di Indonesia, Begini Penampakannya
Ini adalah rumah sakit pribumi tertua. Rumah sakit itu adalah RS PKU Yogyakarta yang didirikan oleh K.H. Sudja’ dan disetujui oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Baca Selengkapnya