Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membandingkan kelakuan penjual makanan di Anyer dan Bali

Membandingkan kelakuan penjual makanan di Anyer dan Bali Makan sejuta di Anyer. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Penjual makanan di Anyer tengah jadi sorotan. Beberapa turis jadi korban getok harga. Sekali makan bisa mencapai Rp 1 juta. Harga nasi putih dibanderol Rp 45.000 satu bakul kecil.

Sejumlah pedagang juga berkomplot tak mencantumkan harga makanan di dalam menu.

Banyak pelanggan yang tertipu dan kena getok harga dua sampai tiga kali lipat. Mereka mengaku jera makan di Anyer.

Sejumlah pelaku pariwisata mengaku kesal dengan kelakuan para penjual makanan yang tak bertanggung jawab. Citra Anyer sebagai kawasan pariwisata unggulan Provinsi Banten tertampar dengan ulah para pemilik warung makan itu. Walau tak semua warung makan seperti itu, tetap saja akan berpengaruh pada citra Anyer.

"Nggak mikir nanti orang pada enggan ke Anyer. Siapa yang mau beli makanan mereka? Mereka bikin nama Anyer jadi jelek. Sekarang kan gampang banget berita seperti ini dishare di sosial media dan jadi heboh," kata Dina, seorang pegawai hotel di Anyer kepada merdeka.com, Senin (8/9).

Apa yang terjadi di Anyer bisa dibilang berkebalikan dengan yang terjadi di Bali. Pedagang asli Bali relatif jujur dan menjaga kepercayaan pada pelanggan. Mereka enggan main getok harga seenaknya. Ini salah satu yang menunjang pariwisata di Bali.

"Saya pertama kali jadi pemandu wisata di Bali tahun 1983. Dulu kawasan Kuta dan sekitarnya belum seramai ini. Hanya ada beberapa warung makan. Tapi mereka jujur. Mau yang datang bule, harganya tetap saja. Tak terjadi getok-getokan harga," kata Wayan, seorang pemandu wisata beberapa waktu lalu.

Karena itu pariwisata Bali berkembang. Turis-turis tak khawatir makan di warung makan. Apalagi tempat makan di Bali selalu mencantumkan harga di daftar menu.

"Mana mau orang asing makan kalau harganya nggak ada di daftar. Mereka cerewet sekali. Terutama yang aliran backpacker. Ketahuan menipu, sudah, jelek selamanya," kata Wayan.

Lauren, salah seorang penyelam yang sering berlibur ke Bali mengaku tak pernah khawatir dengan harga makanan di Bali. Dia mengaku belum pernah kena getok harga makanan.

"Aman kok Bali sudah standar pariwisata internasional. Saya makan harganya sesuai," kata dia.

Namun seiring perkembangan pariwisata, mulai ada rumah makan-rumah makan yang main getok harga. Sayangnya lagi, kebanyakan para pendatang yang melakukannya.

Masalah lain yang sering dikeluhkan turis lokal adalah pelayanan. Jika pada turis asing para pelayan itu ramah sekali. Kalau pada turis lokal, walau beli lebih banyak, pelayanan biasa saja.

"Ada bule cuma beli bir satu botol si pelayan ramah sekali. Saya dan teman-teman makan minum ratusan ribu, si pelayan biasa saja," kata Dito, seorang turis asal Jakarta.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kerap Bikin Onar dan Tentukan Harga Sendiri saat Makan di Warung, WN Aljazair DItangkap Imigrasi Bali

Kerap Bikin Onar dan Tentukan Harga Sendiri saat Makan di Warung, WN Aljazair DItangkap Imigrasi Bali

Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali, menangkap seorang pria warga negara (WN) Aljazair berinisial SAB (38).

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih

Harga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih

Indonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg

Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg

Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau

Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau

Dua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.

Baca Selengkapnya
10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Basemen Alun-alun Kota Bandung yang Jadi Spot Kuliner Baru, Suguhkan 140 Lapak Makanan

Mengunjungi Basemen Alun-alun Kota Bandung yang Jadi Spot Kuliner Baru, Suguhkan 140 Lapak Makanan

Ada 140 lapak kuliner, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat tersedia dengan harga yang terjangkau.

Baca Selengkapnya