Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memahami perjuangan kaum buruh sejak era kemerdekaan hingga modern

Memahami perjuangan kaum buruh sejak era kemerdekaan hingga modern Aksi buruh perempuan. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarang perjuangan kaum buruh. Beberapa tokoh nasional yang telah berjuang memerdekakan Indonesia ini merupakan pembela buruh.

"Tokoh pendiri bangsa, penyokong kemerdekaan RI ini ada yang dari Sarekat Islam. Mereka membela serikat buruh seperti Agus Salim, Suryopranoto dan Semaun," ungkap Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (29/4).

Agus Salim mati-matian membela kaum buruh. Suryopranoto yang merupakan seorang bangsawan justru memimpin aksi pemogokan hingga akhirnya dia dijuluki Raja Pemogokan. Tulisan-tulisan Semaun pada masanya mengecam kebijakan kolonial terhadap kaum buruh, utamanya buruh perkebunan.

haji agus salim

Haji Agus Salim ©buku seratus tahun haji agus salim/sinar harapan

Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Komunis Indonesia, Semaun dikenal sebagai Ketua Sarekat Islam (SI) Semarang dan banyak ikut dalam pemogokan buruh. Salah satu prestasinya adalah pada tahun 1920 memimpin mogok besar para buruh industri cetak. Upah mereka naik 20 persen dan uang makan naik 10 persen.

Said melanjutkan perjuangan tokoh yang membela nasib para buruh juga tidak lepas dari peran politiknya. Di mana mereka mengawal pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang memperhatikan nasib buruh. Baik dari sistem pengupahan, jaminan kesehatan hingga jaminan masa pensiun.

Seiring perjalanan waktu, pemerintah dianggap semakin menutup ruang berunding dengan kaum buruh. Lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan dinilai sebagai salah satu contohnya.

"Di May Day (Hari Buruh) 2016 ini kami akan minta pencabutan aturan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Hak berunding saja dihilangkan pemerintah," tegasnya.

buruh perempuan antre

Buruh perempuan antre ©2012 Merdeka.com

Ada beberapa hal yang membuat kaum buruh dan pekerja menolak PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Pertama, upah tidak dibayar ketika buruh melakukan kegiatan serikat pekerja. Selanjutnya, kenaikan upah minimum yang berbasis pada formula inflasi serta pertumbuhan ekonomi secara nasional diperkirakan kenaikan upah minimum tidak lebih dari 10 persen setiap tahunnya.

Lebih lanjut, komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam penetapan upah minimum hanya ditinjau lima tahun sekali. Padahal setiap tahun kebutuhan hidup pekerja semakin tinggi. Tentu ini mengharuskan upah pekerja harus meningkat setiap tahun.

Selain itu, PP Nomor 78 dinilai tidak lagi mengatur peran negara dalam melindungi warganya, terkait pemberian upah yang layak. Mekanisme pengupahan Indonesia sejauh ini menggunakan sistem upah murah yang justru memiskinkan buruh Indonesia.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Burung Kuau Raja dari Zaman Purba yang Ditemukan di Indonesia, Ini Fakta Lengkapnya

Burung Kuau Raja dari Zaman Purba yang Ditemukan di Indonesia, Ini Fakta Lengkapnya

Fakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan

Kini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan

Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.

Baca Selengkapnya
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Mengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.

Baca Selengkapnya
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.

Baca Selengkapnya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Kampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.

Baca Selengkapnya