Melihat Nasi Pojok Halal ala Jusuf Hamka di Vihara Jakarta Barat
Merdeka.com - Jusuf Hamka berdiri di belakang meja kayu. Di atasnya terdapat aneka macam lauk-pauk. Ada tempe orek, ayam goreng, bakwan, dan peyek udang. Hari itu, Jusuf melayani sendiri sejumlah warga yang ingin menikmati makanan mewah dengan harga murah. Pembeli cukup merogoh kocek Rp 3.000.
Warung yang diberikan nama nasi kuning podjok halal resmi dibuka di Kim Tek Ie atau Vihara Dharma, Jalan Kemenangan III Petak Sembilan, Glodok, Tamansari, Kota Jakarta Barat. Ini merupakan cabang kesembilan sejak didirikan pada 6 Februari 2018. Kali ini, dia dibantu oleh para pengurus vihara sebagai penyokong dana.
Tak jauh berbeda dengan cabang lainnya. Di sini pun Jusuf menyeleksi para pembeli. Yang berhak kaum dhuafa dan orang-orang berpenghasilan rendah.
"Ini konsep sama saja. Intinya kami ingin melihat mereka (kaum dhuafa) bersukacita. Kami tidak peduli etnis mana, mau pribumi atau tionghoa. Pun juga agamanya mau muslim atau non muslim tetap kami layani," ucap dia kepada Liputan6.com, Senin (14/1).
Jusuf menjelaskan, sebetulnya pengurus vihara telah melakukan sedekah dengan konsep yang serupa. Namun, kala itu digalakan hanya setiap bulan Ramadhan.
"Setiap bulan Ramadhan mereka (pengurus vihara) selalu menyiapkan makanan berbuka. Kemarin saya usul untuk membuka warung nasi kuning podjok halal. Alhamdulilah ditanggapi positif," ujar dia.
Kedepan, Jusuf akan mengaungkan gerakan nasi kuning lebih masiv lagi. Bahkan ia bercita-cita menularkan konsep nasi kuning ke seluruh Indonesia. Programnya pun sedang disusun bekerjasama dengan Menteri Sosial.
"Saya dan Menteri sosial ingin menasionalisasi gerakan nasi kuning ini. Tapi masih rancangan. Sekarang kita mulai dari swasta dulu," ujar dia.
"Saya imbau pengusaha meniru kegiatan ini juga. Jangan biarkan pemerintah berjalan sendiri tetapi swasta harus bertanggung jawab dan peduli terhadap perut rakyat kita. Mari kita membantu meringankan kerjaan pemerintah, dan membantu mengurangi beban saudara-saudara kita," tandas dia.
Sementara itu, salah satu pengurus Kim Tek Ie, Djunaedi menjelaskan, tujuannya didirikan nasi kuning ini semata-mata ingin membantu masyarakat sekitar. Dia juga ingin menunjukkan keberagaman.
"Tidak ada skat antara muslim dan non muslim. Intinya semua sama. Kalau muslim susah kita juga ikut susah. Bhineka tunggal ika," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Makanan Khas Jawa di Warung Favorit Khofifah hingga Jokowi, Patut Dicoba saat Berwisata ke Kota Batu
Warung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca SelengkapnyaJK Harap Masjid Jadi Pusat Ibadah dan Memakmurkan Masyarakat
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat memberikan sambutan di Muktamar Dewan Masjid Indonesia ke-8 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
Baca SelengkapnyaJajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Tiba-tiba Dilarikan ke Rumah Sakit, Langsung Diinfus
Kondisi terkini Jusuf Hamka usai dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka Ajak Pengusaha Bikin Program Tandingan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ini Tujuannya
Selain masyarakat marjinal, program makan siang gratis yang dia tawarkan kepada pengusaha juga akan meringankan kinerja pemerintah.
Baca SelengkapnyaMencicipi Bakso Kuah Rujak yang Unik di Jakarta Timur, Topingnya Pakai Buah Segar
Bakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca Selengkapnya10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaWajib Disajikan di Atas Meja, Ini 5 Kudapan Khas Palembang Cocok untuk Berbuka Puasa
Kota Palembang bukan hanya soal pempek, namun beberapa jenis kudapannya juga tak kalah lezat dan selalu diburu umat muslim sebagai menu berbuka puasa.
Baca Selengkapnya4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.
Baca Selengkapnya