Megawati ceritakan kesedihan Soekarno saat JF Kennedy dibunuh

Merdeka.com - Megawati Soekarnoputri menceritakan kedekatan ayahnya yakni Presiden Soekarno dengan Presiden Amerika Serikat ke-35 John F. Kennedy (JFK). Mega juga menceritakan kisah pertemuannya dengan JFK.

Mega menyebut JFK peduli dengan kondisi negara-negara yang baru merdeka dan berkembang. Dia melanjutkan ceritanya. Ketika berumur 14 tahun, Mega diajak Bung Karno ke Amerika Serikat. Bung Karno dijadwalkan menyampaikan hasil konferensi nonblok pertama di Beograd.

"Saya tanya ke ayah saya, apa yang dibicarakan? Banyak hal katanya, kata Kennedy saat itu dia mengerti dengan negara-negara yang baru merdeka," ujar Mega saat peluncuran buku trilogi tentang Soekarno di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (30/11).

Di mata Megawati, Kenndy sangat humanis. Mega menilai politikus partai Demokrat itu humanis. Ditambah, wajahnya pun rupawan.

"Sangat terasa, ini bukan koboi Amerika. Saya bisa membedakan, kalau mereka yang datang dari partai Republik itu kesannya ada nuansa koboi, kalau Demokrat itu ada nuansa humanis," kata Megawati.

Megawati menyebut ayahnya sangat sedih ketika Kennedy dibunuh. Padahal Bung Karno optimis Kennedy bisa membantu kondisi Indonesia saat itu.

"Tapi sayangnya ada pembunuhan terhadap beliau, ayah saya sangat sedih, bahwa suatu saat beliau datang ke Indonesia dan bisa mempercepat yang pada sekarang ini justru banyak terjadi," tukasnya.

Tiga buku sejarah serial Presiden Soekarno diluncurkan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/11). Adapun tiga serial itu berjudul Mengincar Bung Besar: Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Soekarno; Ho Chi Minh & Soekarno: Kisah Perjuangan Hi Chi Minh Memerdekakan Bangsa Vietnam dan Persahabatannya dengan Presiden Soekarno; dan Kennedy & Soekarno: Mengungkap Berbagai Teori Pembunuhan John F. Kennedy dan Kisah Persahabatannya dengan Presiden Soekarno.