Merdeka.com - Saat terjadi insiden pemukulan di pos jaga Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung yang dilakukan oleh anggota TNI dari Yon Zikon 13 Srengseng, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tengah berada di kantor tersebut. Mega bersama pengurus DPP lainnya tengah rapat.

"Saat kejadian Ibu Megawati sedang berada di Kantor DPP PDIP dalam rangka kegiatan rutin kepartaian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com, Minggu (21/4).

Rikwanto menjelaskan, saat terjadinya insiden itu, salah satu ajudan Megawati, Kapten TNI Suwadi langsung keluar gedung. "Di TKP saat kejadian berhasil diamankan 2 orang pelaku yaitu Praka TNI Juawadi dan Prada Rahmat, dan kemudian diamankan ke dalam kantor PDIP oleh Kapten TNI Suwadi," ujarnya.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh polisi, total ada 15 anggota TNI yang mendatangi Kantor PDIP. Lima orang masuk ke Pos PDIP, empat orang berada di depan pos dan sisanya memilih berada di luar pagar Kantor PDIP.

"Mereka datang ke objek dengan menggunakan dua unit mobil dan motor," ujarnya.

Kejadian penyerangan itu terjadi pada pukul 20.45 WIB, Sabtu (20/4). Anggota TNI itu memukul orang yang berada di pos. 1 Orang karyawan swasta bernama Yatna mengalami luka di bagian kepala terkena sangkur. Yatna langsung dirawat di klinik Kantor PDIP dan mendapatkan 5 jahitan.

Anggota TNI itu juga memukul Priyadi dan Marlan yang sedang duduk di Pos PDIP. Keduanya mengalami memar pada muka dan perut.

Kedatangan para anggota TNI ini berawal saat terjadi senggolan motor di depan SPBU No.3412 605 yang berada di samping Kantor DPP PDIP Lenteng Agung. Salah satu yang terlibat kecelakaan itu adalah anggota TNI. Keduanya kemudian adu mulut dan dilerai oleh orang yang berada di Pos PDIP.

15 Menit kemudian, datang 15 anggota TNI ke Pos PDIP dan memukul petugas jaga yang berada di pos tersebut.