Mayat Tinggal Kerangka Ditemukan di Hutan Gunung Manggar Jember
Merdeka.com - Masyarakat yang ada di sekitar kawasan hutan Gunung Manggar di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan mayat pada Sabtu (17/10) sore. Kondisi mayat sudah mulai mengering dan nyaris tinggal kerangka dengan baju yang mulai menghitam.
"Pada Sabtu sore, Wagiran yang merupakan perangkat Desa Kesilir dan Harsanah yang merupakan purnawirawan TNI AD, mendapat informasi dari warga tentang ada sesosok mayat di hutan Manggar. Setelah di cek, benar ada mayat yang sudah membusuk dan mengering sehingga keduanya melapor ke Polsek Wuluhan," ujar Kapolsek Wuluhan, AKP Akhmad Mustofa, saat dikonfirmasi pada Minggu (18/10).
Mendapat laporan tersebut, petugas Polsek Wuluhan bersama puskesmas dan dibantu relawan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Wuluhan, mendatangi lokasi. Polisi juga mengajak petugas dari Perhutani karena lokasi penemuan mayat masuk areal hutan milik Perhutani tepatnya di di kawasan hutan Gunung Manggar petak 4 RPH Glundengan, Desa Kesilir.
Evakuasi kemudian dilakukan oleh tim gabungan untuk membawa jenazah ke RSUD dr Soebandi Jember. Polisi telah memeriksa beberapa warga sebagai saksi dan memasang garis polisi (police line) di sekitar titik penemuan mayat. Dalam olah TKP awal, polisi tidak menemukan barang-barang mencurigakan di sekitar lokasi.
"Saat kita angkat, jenazah sudah menempel ke tanah. Diperkirakan sudah meninggal sekitar sebulan lebih. Untuk perkiraan umur dan identitas, masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan di RSD dr Soebandi," ditambahkan Kanit Reskrim Polsek Wuluhan, Aipda Sugianto.
Terkait kemungkinan pelaku merupakan penambang emas ilegal, polisi belum memastikannya.
"Penyelidikan kami, lokasi penemuan mayat dengan titik penambangan ilegal cukup jauh. Sekitar 3 kilometer dari lokasi (penambangan emas ilegal)," jelasnya.
Sebagai informasi, titik penemuan mayat di petak empat. Sedangkan kawasan di hutan Gunung Manggar yang banyak dijadikan lokasi penambangan emas ilegal antara lain berada di petak sebelas. Di petak tersebut, selama beberapa tahun terjadi penambangan emas ilegal yang sempat menimbulkan kerawanan sosial.
Pada Februari 2016, Polres Jember sempat mengerahkan ribuan aparat gabungan untuk pengamanan penutupan lubang-lubang penambangan emas ilegal. Namun setelah itu, aksi penambangan emas ilegal secara sembunyi-sembunyi diduga masih kerap berlangsung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat Mayat Ditemukan Tergeletak di Pelataran Parkir, Diduga Lompat dari Apartemen di Penjaringan
Kasus penemuan empat mayat itu masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaAlam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan
Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayat Wanita Paruh Baya Ditemukan Membusuk di Indekos Tambora
Mayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.
Baca SelengkapnyaPaman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya
Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaTukang Pangkas di Demak Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Dibunuh
Pelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMayat Pria Terbungkus Kain dan Diikat Lakban Ditemukan di Hotel Puncak Cianjur
Polisi juga menemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban diduga akibat hantaman benda tumpul.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Nagog yang Terpencil di Cilacap, Konon Banyak Warganya Tidak Betah Tinggal di Sini
Akses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca Selengkapnya