May Day seharusnya jadi kegembiraan buruh dan kaum pekerja

Merdeka.com - Perjuangan buruh memperoleh kesejahteraan dan kelayakan hidup telah melewati proses panjang. Namun hingga saat ini, tidak semua buruh mengalami perbaikan nasib sesuai harapannya. Di mana antara beban kerja dengan pengupahan tidak seimbang.

Bicara gerakan buruh maka tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Hari Buruh Sedunia yang dikenal dengan sebutan May Day. Di mana perjuangan buruh ditandai dengan pergerakan yang terjadi tiap 1 Mei.

Semua berawal dari peringatan gerakan massal yang dilakukan buruh-buruh di Amerika Serikat pada 1886. Gerakan 1 Mei saat itu didengungkan karena terjadinya ketidakadilan yang dirasakan oleh Serikat Buruh Pekerja pabrik di Amerika Serikat. Buruh dikenakan jam kerja hingga 16 jam per hari.

Peringatan Hari Buruh di Indonesia dimulai sejak tahun 1920. Sempat terhenti di era orde baru, namun gerakan buruh dan aksi setiap may day bangkit lagi setelah rezim orde baru tumbang. Beragam cara dilakukan sebagai bentuk ekspresi kegembiraan buruh saat May Day.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mendukung penuh pelaksanaan peringatan May Day sebagai bagian dari aksi solidaritas pekerja atau buruh Indonesia. Dalam pandangannya, sudah seharusnya may day dimaknai sebagai hari penuh kegembiraan bagi buruh dengan mengedepankan hiburan positif sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan tetap menjaga situasi kondusif.

"Ya, menurut saya, memang saatnya mulai menjadikan 1 Mei sebagai Hari Raya Buruh Internasional yang dirayakan dengan penuh kegembiraan," ujar Hanif kepada merdeka.com, Jumat (29/4).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengimbau kepada masyarakat tak perlu terlalu khawatir dengan peringatan hari buruh yang akan diikuti ratusan ribu orang. "Saya mengapresiasi rencana kawan-kawan buruh untuk memanfaatkan hari libur 1 Mei sebagai kesempatan berhibur bersama teman dan keluarga," ujar Hanif.

Selain itu, untuk ikut memeriahkan May Day 2016, Hanif mengajak seluruh pekerja untuk menjadikan May Day 2016 sebagai kegembiraan melalui jargon May Day is Holiday. "Selamat Hari Raya Buruh Internasional 1 Mei 2016. Mayday is a holiday," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah mengutarakan hal sama. Menurut Jokowi, May Day sebagai bentuk ekspresi kegembiraan buruh. "Sering kita takut kalau setiap tanggal 1 Mei demo. Itu bukan demo itu, (tapi) ekspresi kegembiraan hari buruh," kata Jokowi (29/4/2015).

Hanya saja Jokowi mengingatkan agar unjuk rasa saat hari buruh internasional berjalan dengan aman dan kondusif.

Selamat hari buruh. Jangan berhenti memperjuangkan hak kaum pekerja.