Merdeka.com - Sekitar 20 ribu buruh di Kota Bekasi, Jawa Barat, akan bertolak ke Jakarta untuk merayakan hari buruh atau May Day pada Minggu (1/5) besok. Namun, mereka kesulitan menyewa angkutan umum karena perusahaan oto bus memberlakukan syarat cukup ketat.

Ketua Advokasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bekasi, Sarino, buruh di wilayahnya cukup antusias menyambut perayaan itu. Mereka akan menggelar aksi di Jakarta bersama dengan serikat pekerja lainnya di SUGBK, Senayan.

Sayangnya, kata dia, pihaknya kesulitan mendapatkan alat transportasi yang bakal mengangkut buruh di Kota dan Kabupaten Bekasi menuju tempat tujuan. Beberapa Perusahaan Otobus (PO) yang ada di wilayah Bekasi membuat prosedur menyulitkan bagi buruh saat peminjaman.

Ia menduga, ada pihak yang berusaha mencegah buruh masuk ke Jakarta. Soalnya, kegiatan car free day di sana tetap diberlakukan. Meski demikian, serikat buruh di Bekasi memastikan tetap akan berangkat menyuarakan aspirasi soal beberapa tuntutan di beberapa titik lokasi penting.

"Kalau enggak ada bus, ya kami berangkat menggunakan sepeda motor," katanya di Bekasi, Sabtu (29/4).

Adapun, beberapa ketentuannya antara lain mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Tolak upah murah dan menaikkan upah minimum 2017 sebesar Rp 650 ribu. Serta menyetop aksi kriminalisasi-dan stop Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak di kalangan buruh.

Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota, Kompol Bayu Pratama, mengatakan, pihaknya akan mengawal keberangkatan buruh menuju Jakarta. Kepolisian setempat akan menerjunkan sekitar 1.750 personel gabungan dalam mengamankannya.

"Akan kita kawal lewat jalan lain yang telah disepakati," kata Bayu.