Mau selamatan 7 bulan kandungan, Fitriah malah ditonjok suami

Merdeka.com - Fitriah (18), terpaksa mendatangi Polres Jembrana untuk melaporkan ulah suaminya yang kerap memukulinya. Puncaknya saat dirinya hendak menyampaikan soal rencana persiapan selamatan kehamilan 7 bulanan, justru mendapat perlakuan kasar ditonjok bagaikan samsak.

Ibu muda asal Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kebupaten Jembrana, Bali ini mengaku kerap mendapat perlakukan dari Mursalim (30), suaminya. Lantaran tidak tahan sering mendapat siksaan dari suaminya, dia lantas melaporkan ulah suaminya ke Polres Jembrana.

Teranyar, dia kembali mendapat perlakukan kasar pada Jumat, 24 Juli 2015 lalu. Tidak terima, Fitriah yang merupakan istri kedua pelaku ini kemudian menuntut ulah suaminya dan mengaku siap bercerai.

Penganiayaan berawal saat korban menemui suaminya di Banjar Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, dengan maksud menyampaikan dan mengingatkan agar suaminya itu bisa mengumpulkan uang.

Mengingat dalam waktu dekat korban akan menggelar upacara tujuh bulanan usia kandungannya. Namun, bukannya diterima dengan baik, suaminya malah marah-marah. Bahkan memukul korban dengan selembar baju kemeja hingga empat kali kearah muka. Hingga korban mengalami luka memar dan lecet pada mata dan pelipis kiri.

"Kami sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa korban maupun pelaku serta saksi-saksi. Perkembangannya nanti kita sampaikan," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma putra, Kamis (13/8), seraya memastikan pelaku dijerat UU KDRT pasal 44 (1) jo pasal 5 huruf a dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.