Merdeka.com - Pasangan suami-istri jemaah calon haji (calhaj) kloter 20 asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terpaksa menunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Pasutri yang seharusnya terbang dari Bandara Juanda Kamis (27/9) sore kemarin, dicurigai membawa 499 buku nikah palsu dalam kopernya.

Ratusan buku nikah itu, terdeteksi mesin x-ray aviation security PT Angkasa Pura Bandara Juanda di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

"Sebelum kloter 20 diberangkatkan menuju bandara, dilakukan pemeriksaan secara teliti semua barang bawaan para calhaj," terang Manager Security PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Letkol Sukirman, kepada wartawan, Jumat (28/9).

Saat pemeriksaan itulah, di koper milik calhaj berinisial S dan istrinya, x-ray menangkap citra gelap di layar monitor. "Karena curiga ada barang berbahaya di dalam koper tersebut, pihak aviation security bersama Bea dan Cukai serta Keimigrasian membuka tas tersebut," tambahnya.

Ratusan dokumen nikah yang masih kosong itu terselip di sela tumpukan baju. Dokumen itu diduga palsu.

Kapolsek Sukolilo, AKP Dewa Putu Eka Darmawan menjelaskan, penyidik melanjutkan pemeriksaan dokumen-dokumen itu pagi ini. Pihaknya bekerjasama dengan PPIH Embarkasi Surabaya.

"Kita ingin mendalami, kenapa S dan isterinya membawa 499 buku nikah dan digunakan untuk apa di Arab Saudi," jelas Dewa Putu.

Untuk mengecek keaslian dokumen itu, PPIH Embarkasi Surabaya juga menggandeng Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur.

"Tujuannya untuk mengetahui atau memeriksa keaslian dari ratusan buku nikah tersebut," tandasnya.