Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mau bikin e-KTP, warga Dadap Kosambi diperas Rp 200 ribu

Mau bikin e-KTP, warga Dadap Kosambi diperas Rp 200 ribu E-KTP. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Warga Kampung Malang, RT 02, RW 01, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten mengaku kesal dengan pihak kelurahan dan kecamatan. Mereka mengaku dipersulit dalam urusan e-KTP. Semua warga yang ingin membuat ataupun mengambil e-KTP-nya harus membayar Rp 200.000 di Kelurahan.

Seorang aktifis pemuda Kampung Malang, Kelurahan Dadap, yakni DR mengaku warga kampungnya merasa geram dengan birokrasi yang diterapkan oleh pihak Kelurahan. Padahal masyarakat desa setempat tahu jika pembuatan e-KTP seharusnya tidak dipungut biaya sama sekali oleh pemerintah.

"Saya pernah ngetes sendiri datang ke kelurahan, ada seorang petugasnya bilang gini, Kalau misal ditanya sama Pak RW bilang aja biayanya 200 ribu ya. Tapi kalau sekarang mau dijadiin e-KTP-nya ya 150ribu aja. Gitu mas," kata DR yang enggan disebut nama aslinya ini, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (15/5).

Menurut penuturan DR, kondisi memprihatinkan ini sudah berlangsung hampir setahun. Semua warga di sana tidak mampu berbuat apa-apa. DR sebagai salah satu aktifis pemuda di sana sering mendapati keluhan warga sekitar desa tersebut.

"Kejadian sudah berulang kali. Ada contoh terakhir, tetangga saya mau ngurus surat berobat ke Rumah Sakit, tapi bingung, karena pihak Rumah Sakit ternyata membutuhkan e-KTP warga juga kan, Bingung jadinya, saya juga bisa apa. Serba mentok," tutur DR.

Selain dari pihak kelurahan, ternyata mereka juga dipersulit dengan pihak kecamatan. "Saya udah nyoba juga ke kecamatan, tapi sama aja kan. Tetep harus lewat kelurahan dulu, susah," katanya.

DR menjelaskan, dirinya mengaku sudah pernah mencoba sendiri datang ke kelurahan untuk meminta e-KTP. Namun dari sana ia menemukan kejanggalan, ada seorang oknum yang selalu membawa tas koper hitam yang diduga berisi e-KTP warga.

"Kalau saya mau jujur, ada oknum yang saya kira memang bermain di kelurahan. Saya pernah datang kesana pura-pura tanya, lalu saya lihat di sampingnya ada tas koper warna hitam, itu isinya e-KTP semua. Oknum ini sengaja memeras warga mungkin, karena seharusnya e-KTP kami sudah jadi semua," ujar DR.

Terkait masalah ini. DR dan warga desa lainnya berharap ada tanggapan dari pemerintah secepatnya. DR mengaku sangat puas jika berita ini bisa terekspos ke media luas, sehingga banyak masyarakat yang tahu bahwa saat ini ada petugas kelurahan sangat mempersulit masalah e-KTP.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga

Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga

Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DKPP: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Langgar Kode Etik Soal Pencalonan Gibran

DKPP: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Langgar Kode Etik Soal Pencalonan Gibran

DKPP juga menyatakan anggota KPU lainnya melanggar kode etik serupa.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Lokasi Kecelakaan Kereta Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga

Terungkap, Ini Lokasi Kecelakaan Kereta Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga

Kementerian Perhubungan telah mengirimkan tim teknis ke lokasi kejadian untuk menindaklanjuti dan mengevakuasi korban kecelakaan.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Gaji Anggota KPPS 2024 Naik Hingga Rp650.000

Terungkap, Ini Alasan Gaji Anggota KPPS 2024 Naik Hingga Rp650.000

Namun yang menjadi sorotan yaitu besaran gaji KPPS yang akan bertugas nanti. Di mana gaji petugas KPPS 2024 naik cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Jangan Lupa, Ini Dokumen yang Wajib Dibawa saat Mencoblos ke TPS

Jangan Lupa, Ini Dokumen yang Wajib Dibawa saat Mencoblos ke TPS

Sebelum berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS), ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan dari rumah.

Baca Selengkapnya
Kesal Kekasih Mau Dijual di Michat, Dua Pemuda Bersekongkol Bunuh Teman

Kesal Kekasih Mau Dijual di Michat, Dua Pemuda Bersekongkol Bunuh Teman

Aksi pembunuhan itu terungkap setelah adanya kejadian penemuan mayat di pinggir jalan wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (29/2).

Baca Selengkapnya