Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat sipil luncurkan petisi Pilkada damai & stop kampanye SARA

Masyarakat sipil luncurkan petisi Pilkada damai & stop kampanye SARA Ilustrasi Pemilu. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan aktivis, tokoh agama serta budayawan yang tergabung dalam Kelompok Tokoh dan Masyarakat Sipil meluncurkan petisi #pilkadadamai #stopkampanyeSARA di Kantor Setara Institute, Jl. Hang Lekir II No. 41 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/11). Peluncuran petisi ini mengantisipasi berkembangnya isu Pilkada yang diwarnai kebencian maupun penggunaan etnisitas seperti Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA).

"Saat ini kohesi sosial kita sebagai bangsa, khususnya DKI dirusak oleh barikade sosial di antara warga yang berbeda dan mengarah pada memguatnya himpunan-himpunan yang sempit yang mengikis kebhinekaan dan perdamaian," ujar budayawan yang tergabung dalam Kelompok Tokoh dan Masyarakat Sipil, Benny Soestyo.

Petisi yang diluncurkan melalui website http://change.org/seruanbersama ini diharapkan mampu membawa pesan damai dan situasi kondusif di lingkungan masyarakat jelang Pilkada 2017. Pilkada 2017 juga diharapkan sedapat mungkin memberikan ruang bagi setiap warga negara untuk bersikap rasional, kritis, dan kebebasan dalam menentukan pilihan.

Benny menuturkan, bangsa Indonesia pada dasarnya dibentuk dan terbentuk karena keragaman atau kebhinekaannya. Dengan demikian, fakta sosio-antropologis bangsa yang plural menjadi kekuatan dan kekayaan Indonesia.

"Atas dasar itulah, sejumlah tokoh dan elemen masyarakat sipil menyampaikan petisi dan seruan," ujarnya.

Adapun seruan dari Kelompok Tokoh dan Masyarakat Sipil di antaranya, bahwa setiap orang memiliki tugas yang sama untuk menjaga dan mempertahankan keberagaman bangsa Indonesia sebagai bentuk ekspresi kenegarawan. Penggunaan isu SARA dalam proses Pilkada di Jakarta dan di daerah lainnya, menggambarkan adanya upaya melemahkan kualitas demokrasi Indonesia dan kemunduran serius praktik penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya, eksploitasi isu SARA dalam setiap proses politik akan melumpuhkan akal sehat publik untuk berpikir merdeka dan merampas kebebasan setiap warga. Bahwa diskriminasi atas dasar SARA adalah bentuk kejahatan tertua dalam sejarah umat manusia, karena itu negara-negara di dunia dengan tegas menentang segala bentuk diskriminasi itu.

"Bahwa menjaga perdamaian dan kerukunan antar sesama adalah tugas dan kewajiban setiap anak bangsa, agar kohesi sosial kita sebagai bangsa tetap terjaga dan terus bertumbuh semakin kuat. Karena itu, kami menyerukan agar penguatan nila-nilai perdamaian dan kerukunan menjadi perhatian semua elemen bangsa, bukan hanya dalam proses Pilkada tetapi berkelanjutan untuk menjafa eksistensi Indonesia sebagai sebuah bangsa," tuturnya.

Ada pun sejumlah tokoh dan aktivis serta budayawan yang tergabung dalam Kelompok Tokoh dan Masyarakat Sipil di antaranya, Yudi Latif seorang pemikir kebangsaan dan kenegaraan, Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Hendardi, Tokoh perdamaian H.S Dillon, Pengasuh pondok pesantren Dar Al Tauhid Cirebon, KH Husein Muhammad, Public Virtue Institute-PVI Usman Hamid, dan tokoh agama Gomar Gulton.

(mdk/sho)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.

Baca Selengkapnya
'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'
'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'

Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.

Baca Selengkapnya
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan

Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan

Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Aksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Aksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam

Baca Selengkapnya
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu

Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.

Baca Selengkapnya