Masuk Permukiman, Orangutan Tapanuli Dilepasliarkan ke Habitatnya
Merdeka.com - Satu individu orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dewasa memasuki permukiman warga di Dusun Padang Bulan, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumut. Satwa terancam punah itu dievakuasi, lalu dilepasliarkan di kawasan Cagar Alam Dolok Sipirok, pada Senin (23/11).
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Handoko Hidayat mengatakan, orangutan itu dilaporkan sudah empat hari memasuki permukiman warga. Minggu (22/11), tim dari BBKSDA Sumut bersama organisasi terkait bergerak ke lokasi.
"Dari hasil pengamatan dan pengecekan, tim memutuskan untuk melakukan evakuasi dengan cara menembak bius. Langkah ini diambil karena lokasi ditemukannya orangutan itu sangat jauh dari kawasan hutan, sehingga penggiringan tidak memungkinkan untuk dilakukan," kata Handoko, Selasa (24/11).
Setelah orangutan dievakuasi dari permukiman, kesehatannya diperiksa. Hasil pemeriksaan menunjukkan orangutan yang diperkirakan berumur 35 tahun dan berat 63 Kg itu dalam kondisi sehat. Satwa dilindungi itu layak untuk dilepasliarkan ke habitatnya.
Setelah pengecekan kesehatan, orangutan dilepasliarkan ke Cagar Alam Dolok Sipirok. Kegiatan pelepasliaran berlangsung lancar.
"Orangutan itu diharapkan segera beradaptasi dengan habitatnya. Pasca pelepasliaran, orangutan ini selalu dalam monitoring tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara untuk memastikan dia tetap berada di habitatnya," harap Handoko.
Orangutan tapanuli merupakan spesies kera besar yang hanya ditemukan di hutan Tapanuli yang termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara. Sebagian besar populasi orangutan tapanuli tersebar di Blok Batang Toru Barat dan Batang Toru Timur, serta terdapat beberapa populasi kecil di Cagar Alam Dolok Sipirok, Suaka Alam Lubuk Raya, dan Cagar Alam Dolok Sibual-buali.
Satwa liar ini dilindungi sesuai Peraturan Permerintah No. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah. Populasi orangutan tapanuli di wilayah Batang Toru Barat saat ini diperkirakan berjumlah 577-760 individu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan
Selama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.
Baca SelengkapnyaSaat Upacara Penutupan Prajurit Dikmaba Kopassus, Salah Satu Orangtua Ingin Sang Anak Jadi 'Bintang Lima'
Banjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnya"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongoya Bikin Melongo
Temuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Orang Kincai, Konon Jadi Penghuni Pertama dan Tertua di Pulau Sumatra
Kelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaFakta Sosok Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Tamatan SMP yang Pernah Jadi Sopir Angkot
Prajogo Pangestu diketahui memiliki kekayaan sekitar Rp862,8 triliun. Harta kekayaannya melebihi Bos Djarum.
Baca Selengkapnya"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo
Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca Selengkapnya