Masuk Daerah Rawan Banjir, Jayawijaya Belum Memiliki Desa Siaga Bencana
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua belum memiliki desa siaga bencana sehingga perlu dibentuk untuk mengantisipasi bencana banjir yang masih sering terjadi. Kepala Bappeda Jayawijaya Petrus Mahuze mengatakan pemerintah sudah memiliki peta kawasan-kawasan rawan banjir.
"Secara teknis kita belum ada desa siaga bencana, tetapi berharap kita harus membentuk desa siaga bencana berdasarkan kawasan-kawasan yang tadi kita petakan itu. Contoh di Musftak, Yiwika, itu sebenarnya kawasan-kawasan yang kita petakan sebagai kawasan bencana banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Baliem," kata Petrus saat di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa (20/4).
Petrus mengakui secara teknis badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) yang memiliki tugas terkait pencegahan maupun penanganan bencana, namun Bappeda selalu mendukung melalui program yang diajukan organisasi perangkat daerah tersebut.
"Kita di Jayawijaya kan rawan banjir. Jadi kawasan-kawasan yang dipetakan itu sudah kita informasikan lewat BPBD sehingga aksi teknis ada di mereka. Artinya dari sisi program kami tetap mendukung," kata dia.
Dengan adanya desa siaga bencana maupun pelatihan kepada masyarakat di kawasan bencana, masyarakat dan pemerintah bisa meminimalisir korban harta benda maupun korban jiwa ketika terjadi bencana alam.
Sebelumnya Pemerintah Jayawijaya menyebutkan warga 23 distrik di kabupaten ini terkena bencana banjir dan tanah longsor usai tingginya curah hujan sejak Februari hingga Maret 2021. Pemerintah kemudian mendata ribuan jumlah korban serta mendistribusikan bantuan sembilan bahan pokok (sembako). Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Pelanggaran, 23 TPS pada 13 Daerah di Jateng Harus Gelar Pemungutan Suara Ulang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan sejumlah pelanggaran hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaBanjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam
Saat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serang Mapolres Jayawijaya, 5 Prajurit TNI Jalani Proses Hukum di Subdenpom Wamena
Lima prajurit TNI dari Batalyon 756/Wimane Sili, yang diduga melakukan penyerangan ke Mapolres Jayawijaya, Papua Pegunungan harus berhadapan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini di Jayapura Usai Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Kerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya13 Wilayah di Papua Rawan Jelang Pemilu 2024 & 5 di Antaranya Daerah Zona 'Merah'
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca Selengkapnya