Massa di depan KPK bubar, Jl Rasuna Said kembali dibuka

Merdeka.com - Ratusan orang dari Koalisi Anti Korupsi Pertanahan demo di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan. Mereka menuntut KPK segera mengusut dugaan korupsi pertanahan oleh sejumlah pejabat.

Massa yang memadati depan Gedung KPK itu sempat membuat macet jalanan depan KPK dari arah Menteng menuju Kuningan. Bahkan polisi sempat menutup jalur lambat dan mengarahkan kendaraan di jalur cepat.

Demonstrasi berlangsung selama 40 menit. Pantauan merdeka.com, Selasa (11/2), kepadatan kendaraan sudah terjadi mulai di Jl Imam Bonjol, Menteng. Aksi massa juga memutar musik di tengah jalan dengan pengeras suara yang memekakkan telinga.

Dalam orasinya, demonstran menuding Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah melakukan korupsi atas perizinan tanah yang seharusnya punya rakyat.

"Kita tahu BPN sumber korupsi pertanahan telah mengeluarkan ribuan HGU yang jelas-jelas telah dijarah oleh rakyat. Tanah-tanah tersebut adalah kehidupan kita," ujar seorang orator di depan KPK, Selasa (11/2).

Koordinator aksi Iwan Nurdin mengatakan institusi seperti BPN telah melakukan pembiaran terhadap sejumlah izin-izin perusahaan yang menyalahi prosedur. Hal itu dapat ditemukan di wilayah-wilayah Indonesia seperti Garut, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Karena hal itu, lanjut Iwan, pihaknya meminta KPK bertindak cepat dalam menangani konflik agraria tersebut.

"Mengecam keterlibatan aparat kepolisian dan TNI dalam konflik-konflik agraria yang telah mengakibatkan rakyat ditangkap dan dibunuh," tandasnya.