Masih trauma, bocah Iqbal akan disekolahkan KPAI di rumah
Merdeka.com - Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan, pihaknya berencana menyekolahkan Iqbal Saputra (3,5) di rumah atau program homeschooling. Keputusan ini diambil untuk menjaga kondisi psikologis bocah korban kekerasan penganiayaan yang dilakukan mantan pacar ibunya, Dadang Supriyatna (29).
"Kita melihat ada trauma yang terjadi dalam diri Iqbal yang dilakukan orang luar. Untuk itu kami khawatir bila Iqbal disekolahkan formal belum bisa menghilangkan sisi traumatiknya tersebut," ujar Erlinda kepada merdeka.com, Selasa (22/4).
Selain itu, lanjut Erlinda, pihaknya juga akan menunjuk tim psikolog KPAI untuk menangani kondisi psikis Iqbal dan melakukan koordinasi dengan Kak Seto apakah bisa memasukkan Iqbal dalam homeschooling.
"Saya akan berikan rekomendasi kepada tim dan pihak psikolog kami untuk memberikan bantuan kepada Iqbal, kami juga akan berkoordinasi dengan Kak Seto apakah Iqbal lebih baik masuk homeschooling miliknya atau sekolah formal," jelasnya.
Erlinda menambahkan, pihaknya berjanji akan terus mengawal dan menangani kondisi kesehatan Iqbal dengan berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kondisi Iqbal akan terus kami pantau berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan Kemenkes," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaKapolda Iqbal ingin memberikan semangat kepada anak buahnya dan penyelenggara Pemilu lainnya.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaDante anak yang ceria di sekolah dan keceriaannya semakin terpancar usai bertemu dengan ayahnya
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya