Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam menyampaikan pidato terkait ketegangan Polri dan KPK yang belakangan ini memanas. Ketua DPR Marzuki Alie berpendapat, apa yang disampaikan presiden sudah menjawab semua atas ketegangan selama ini yang terjadi.

"Semua berpendapat apa yang disampaikan Pak SBY 100 persen lengkap menjawab kritik yang kita dengarkan akhir-akhir ini dan menyelesaikan persoalan. Jangan paksa Pak SBY setiap saat harus ambil alih persoalan-persoalan apabila terjadi selisih paham di antara lembaga-lembaga penegak hukum. Ada institusi di bawah presiden yang juga kerja," kata Marzuki saat konpres di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/10).

Kalau sebentar-sebentar Presiden SBY turun tangan, menurut Marzuki, tak ada gunanya pembantu yang ada di bawahnya.

Terkait kasus simulator SIM, Marzuki menegaskan apa yang disampaikan Presiden SBY sudah tepat adanya.

"Tetapi jangan lupa prestasi-prestasi yang dilaksanakan oleh Polri, soal terorisme, obat-obat terlarang. Polri juga punya sederetan prestasi, jangan dipojokkan polisi seolah-olah tidak penting. Memang ada kesalahpahaman dua-duanya yang dikoreksi Pak SBY," jelas Marzuki.

Ada lima poin utama yang disampaikan Presiden SBY semalam. Intinya, SBY menyerahkan kasus simulator SIM dan Irjen Djoko Susilo sepenuhnya pada KPK. SBY juga menilai langkah Polri menjemput Kompol Novel Baswedan dari KPK tak tepat. SBY juga menolak revisi UU KPK yang melemahkan KPK.