Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ma'ruf Sebut Pemerintah Sulit Pantau Dana Pendidikan, Sandiaga Janji Hapus UN

Ma'ruf Sebut Pemerintah Sulit Pantau Dana Pendidikan, Sandiaga Janji Hapus UN Debat Cawapres 2019. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengakui pemerintah kesulitan memantau penggunaan dana pendidikan yang digelontorkan pemerintah pusat ke daerah. Sementara Cawapres 02 Sandiaga Uno berjanji akan menghapus ujian nasional (UN) yang dinilainya tidak berkeadilan untuk peserta didik.

Pernyataan keduanya terlontar dalam sesi tanya jawab pertama debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3).

Awalnya, Ma'ruf bertanya kepada Sandiaga terkait instrumen yang tepat untuk memantau kinerja pemerintah daerah dalam membelanjakan dana pendidikan dari pemerintah pusat.

"Lebih dari 60 persen anggaran pendidikan ditransfer kepada pemerintah daerah sesuai pembagian kewenangan. Apakah instrumen dalam pemerintah pusat yang bisa digunakan, bagaimana pemerintah daerah bisa membelanjakan agar output bisa dipantau," tanya Ma'ruf.

Sandiaga lantas memulai jawaban dengan menceritakan pengalamannya selama menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, beberapa pilihan yang dipakai Pemprov untuk meningkatkan kualitas pendidikan warga dengan program Kartu Jakarta Pintar Plus yang juga meng-cover pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan.

Menurutnya, banyak instrumen yang bisa dipakai pemerintah untuk memantau penggunaan dana pendidikan di daerah, salah satunya adalah melalui indeks.

"Saya justru melihat fokus meningkatkan pendidikan, bagaimana hasil pendidikan itu bukan hanya mendidik masyarakat cerdas, pintar, tapi juga memiliki karakter kuat berbudi pekerti dan akhlakul karimah. Banyak instrumen yang bisa dipakai. Kita pastikan bahwa peserta didik memiliki kesempatan bukan hanya mendapat pendidikan berkualitas, tetapi setelah mereka lulus mendapat kesempatan kerja," terang Sandiaga.

Ma'ruf lantas menimpali pernyataan Sandi, dengan memberikan dua jawaban dari pertanyaannya sendiri. Menurutnya instrumen yang bisa digunakan pemerintah pusat adalah melalui NPD (neraca pendidikan daerah) dan Dapodik (data pokok pendidikan).

Dia yakin dengan kedua instrumen ini, pemerintah pusat dapat memantau output dana pendidikan dari pemerintah pusat yang disalurkan ke pemerintah daerah.

Sandiaga membalas jawaban Ma'aruf dengan janji untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta kesejahteraan guru, jika dia bersama Prabowo Subianto menang Pemilu 2019.

"Kami berkomitmen kesejahteraan guru terutama guru-guru honorer yang belasan tahun, malah sudah ada yang puluhan tahun berbakti, per hari ini mereka belum mendapat kesejahteraan dan keadilan. Mereka belum mendapat status," terang Sandi.

Terkait kurikulum pendidikan, Sandiaga akan memfokuskan kepada pembangunan karakter budi pekerti. Sandiaga lantas mengutip pernyataan seorang pelajar asal Pamekasan bernama Salsabila Umar yang mengeluh kurikulum yang terlalu berat.

Dia pun berjanji akan menghapus ujian nasional (UN), dan menggantinya dengan program penerusan minat dan bakat.

"Kami akan menghapus ujian nasional. (UN) ini adalah biaya pendidikan tinggi. UN tidak berkeadilan. Kami ganti dengan penerusan minta dan bakat. Mereka (pelajar) akan mampu diarahkan ke ekonomi kreatif atau bidang lain sesuai kemampuannya," kata Sandiaga.

Ma'ruf yang kembali mendapat kesempatan berbicara, tak puas dengan jawaban Sandiaga. Dia lantas mengulangi kembali pernyataan seputar instrumen untuk memantau dana pendidikan di daerah.

"Pendidikan ini, 60 persen ini anggaran dari dana pendidikan ditransfer ke daerah. Sering kali pemerintah pusat kesulitan memantau dana-dana itu apakah efisien tepat sasaran. Sebab ini sering jadi kritik ke pemerintah pusat," terang Ma'ruf.

Dia kemudian menjawab pertanyaannya sendiri dengan kembali mengungkapkan perihal NPD dan Dapodik. "Kedua instrumen ini bisa digunakan untuk memantau transfer dana pusat ke daerah," ujar Ma'ruf.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.

Baca Selengkapnya
Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.

Baca Selengkapnya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama

Serahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama

Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya
Bertemu Relawan & Pendukungnya di Tangerang, Ganjar: Saya Merasa Berenergi & Batin Saya Tenang

Bertemu Relawan & Pendukungnya di Tangerang, Ganjar: Saya Merasa Berenergi & Batin Saya Tenang

Ganjar menegaskan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 mendatang bukan sekadar menjadikan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya
Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud: Indonesia saatnya Dipimpin Rambut Putih dan Pendekar Hukum

Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud: Indonesia saatnya Dipimpin Rambut Putih dan Pendekar Hukum

Hasto menyebut, pasangan Ganjar-Mahfud berbeda dengan pasangan calon yang lain yang punya dana banyak, triliunan, sehingga bisa memberikan bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari

Baca Selengkapnya
Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya