Perlukah Marinir turun tangan kembali jaga stasiun dan KRL?
Merdeka.com - Kasus kekerasan menimpa Muhammad Iqbal, salah satu satuan pengamanan (satpam) di Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur, Senin (20/4) malam. Iqbal yang saat itu bertugas mendapat bogem mentah dari salah satu calon penumpang bernama Fajar Arif. Pelaku saat itu tidak terima ditegur saat sedang merokok.
Gara-gara pukulan itu, korban terjatuh dan kepalanya terbentur pagar pembatas, seketika itu pula Iqbal pingsan di lokasi. Saat melihat korbannya terkapar, pelaku sempat mencoba melarikan diri, namun kakinya keseleo.
Saat dikonfirmasi, Fajar mengaku tidak berniat melukai apalagi menghabisi Iqbal. Dia mengaku, merasa malu ditegur hingga dilihat penumpang lainnya. Namun, emosi memuncak saat korban mendorongnya karena tak sengaja tersenggol.
Terkait kasus kekerasan yang dialami Iqbal itu, perlukah meminta bantuan dari Marinir atau polisi untuk menjaga stasiun dari penumpang yang nakal?
Salah satu penumpang KRL, Dewi Pratiwi meyakini pelibatan TNI/Polri dalam mengamankan stasiun atau kereta tak perlu dilakukan. Sebab, sebelum kejadian itu berlangsung, penumpang sudah merasa keamanannya terjamin.
"Lagi pula, saat ini yang perlu dibenahin bukan stasiunnya, tapi penumpangnya," ujar Dewi saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (21/4) malam.
Sementara itu, Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jakarta (KCJ) Eva Chairunissa mengatakan, pengamanan kereta sampai saat ini tak hanya melibatkan satpam, tapi juga kalangan marinir maupun kepolisian. Namun kini, jumlahnya sudah dikurangi, bersamaan dengan bertambahnya tenaga keamanan dari sipil.
"Jumlahnya memang dikurangi, digantikan dengan petugas pam. Petugas pam stand by sampai dengan kereta terakhir," jelas dia.
Sebaliknya, pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, keberadaan marinir dan kepolisian untuk menjaga sarana publik, terutama stasiun masih diperlukan. Hal ini perlu dilakukan mengingat masih maraknya aksi premanisme dari segelintir penumpang.
"Saya rasa masih sangat perlu, karena itu tempat publik, di mana tempat bertemunya masyarakat pemakai jasa KA. Tingkat kriminalitas yang belakangan mengalami kenaikan meski sedikit tentu saja harus ditangani dengan tegas dan cerdas," paparnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaJelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaPenyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya
Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.
Baca SelengkapnyaCara Membersihkan Lantai Kamar Mandi yang Berkerak dan Nodanya Membandel
Lantai kamar mandi dapat mengalami kerak karena paparan air, kelembapan tinggi, dan penggunaan produk pembersih yang salah.
Baca SelengkapnyaSegini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka
Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca Selengkapnya