Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marak teror penembakan, tidak semua polisi harus dipersenjatai

Marak teror penembakan, tidak semua polisi harus dipersenjatai Penembakan polisi Tangerang. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Oegroseno mengaku saat ini Polri sedang diberikan cobaan dan peringatan besar. Sebab, penembakan misterius belakangan terjadi di mana-mana, apalagi yang juga menjadi korban adalah anggota polisi.

Menurut Oegro, Kapolri sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kasus ini belum memiliki titik terang menemukan siapa pelaku sesungguhnya.

Nah, haruskah semua anggota kepolisian akan dibekali senjata dalam setiap penugasannya?

"Sekarang gini, Binmas (pembinaan masyarakat) juga anggota Polri. Itu nanti jangan sampai bahwa polisi harus dipersenjatai semua, itu nggak. Kalau kita harus waspada, itu iya. Sekarang kita lihat dulu modus operandinya. Kalau malam hari ya diharapkan polisi jangan bergerak dinas sendirian, kan ada kawannya, minimal dua orang. Itu meningkatkan hasil kewaspadaan, hasil evaluasi," kata Oegro di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/8).

Menurut Oegro, dalam menangani kasus ini polisi tak perlu sampai membentuk tim khusus. Namun demikian, ia berjanji akan segera mengungkap dan menyelesaikan kasus yang juga meresahkan masyarakat ini.

"Tidak dibentuk khususlah, ini ditingkatkan saja. Ini kan sama dengan tindak pidana lain, tapi kan korbannya polisi, dan kita prihatin di situ. Korbannya masyarakat pun kita juga prihatin. Harus kita ungkap," ujarnya.

Sampai saat ini, Oegro juga enggan berspekulasi mengeluarkan komentar tentang kasus penembakan misterius tersebut. Apalagi jika dikait-kaitkan ada hubungannya dengan teroris. Ia pun juga mempersilakan para pengamat untuk membuat opini serta tanggapan tentang kasus penembakan misterius itu, namun diharapkan agar juga tidak makin meresahkan masyarakat.

"Saya belum berani, saya tidak pernah mengatakan seperti itu. Saya selalu bicara harus dengan dasar hukum yang jelas, fakta yang jelas. Jangan sampai ini dimanfaatkan ini tadi, rekan-rekan pengamat mau bicara apa silahkan. Kalau polri, aparat negara penegak hukum, itu harus pakai fakta dulu," paparnya.

Selain itu, menanggapi kasus ini, Oegro mengatakan polisi tidak perlu mempermasalahkan soal pemakaian seragam saat bertugas. Ia menegaskan bahwa tak ada kesepakatan pencopotan seragam disaat situasi masih memanas seperti saat ini.

"Oh, ya nggak lah, nggak ada, nggak ada. Kita jangan sampai mundur seperti itu. Polisi ya berseragam dan tidak berseragam. Nanti masyarakat bingung, loh kok polisi mana ini malah ketakutan, ya jangan," ujar Oegro.

Terakhir, Oegro berharap kasus ini segera selesai. Serta kewaspadaan anggotanya tetap selalu terjaga. Ia pun juga meminta doa dan dukungan masyarakat agar Polisi mampu menyelesaikan masalah ini secepatnya.

"Kewaspadaan perlu ditingkatkan, misalnya gini. Kalau malam hari pas berangkat tugas, usahakan minimal lebih dari satu orang. Berdua. Itu salah satu yang konkret-konkret lo ya," ujarnya.

(mdk/war)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Ungkap Penyebab Macet di Tasik Hingga Kendaraan Tak Bergerak Berjam-jam Semalam

Polisi Ungkap Penyebab Macet di Tasik Hingga Kendaraan Tak Bergerak Berjam-jam Semalam

Kendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini

Polisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini

Siskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Tindak Tegas Ormas yang Maksa Minta THR ke Pengusaha

Polisi Bakal Tindak Tegas Ormas yang Maksa Minta THR ke Pengusaha

Pihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pastikan Pemilu Aman, Polisi Gelar Patroli di Jam Rawan Kejahatan

Pastikan Pemilu Aman, Polisi Gelar Patroli di Jam Rawan Kejahatan

Polisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.

Baca Selengkapnya