Mantan Wakapolri takut lihat peredaran narkoba di Tanah Air

Merdeka.com - Mantan Wakapolri yang juga anggota Komisi III DPR Adang Daradjatun takut melihat perkembangan kasus narkoba akhir-akhir ini. Terlebih, terkuaknya kasus narkoba artis Raffi Ahmad dengan zat Chatitonenya.

"Saya sekali lagi takut hadapi masalah narkoba ini. Karena apa pun juga, ini bicara generasi, kalau saya ke daerah itu hampir rata-rata 40 sampai 60 persen korban narkotika paling berat umur-umur produktif, 20 sampai 25," kata Adang Daradjatun di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/1).

Adang menilai, perkembangan kasus narkoba di Indonesia begitu cepat. Kalau dahulu istilah suntik belum ada, kini sudah banyak disita bong saat penggerebekan narkoba. Bahkan di Indonesia, sudah ada pabrik narkoba.

Sehingga untuk mengimbangi perkembangan narkoba tersebut, Adang mengaku siap membantu pemerintah untuk menyediakan payung hukum yang lebih up to date, yang dapat mencakup seluruh jenis narkoba.

"Maling biasanya lebih pintar, ini lebih digaris bawahi BNN dan pemerintah harus betul-betul berkembang dengan kemungkinan ada zat baru sejenis tapi tidak dikenal oleh kita," terangnya.

Adang memuji keberanian BNN menggerebek kediaman artis Raffi Ahmad. Menurutnya, sejak diisi oleh banyak unsur, BNN menjadi kekuatan yang dapat diandalkan untuk memberantas narkoba.

"Sekarang ini BNN sudah hebat, kalau dulu BNN isinya polisi. BNN sudah profesional dengan ditempatkan pejabat-pejabat yang berhubungan dengan narkotika. Pembinaan dari Depkes ada," terang Komjen Pol (Purn) Adang.