Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan Tim Penanganan Corona di Makassar Jual Sertifikat Vaksinasi

Mantan Tim Penanganan Corona di Makassar Jual Sertifikat Vaksinasi Tersangka kasus penjualan sertifikat vaksinasi Covid-19 di Makassar. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mengungkapkan adanya 179 warga mengantongi kartu sertifikat vaksin meski belum menjalani vaksinasi Covid-19. Dalam kasus ini polisi menangkap dua orang.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Jufri Natsir mengatakan kasus ini terkuak setelah Dinas Kesehatan Makassar melaporkan beredarnya kartu vaksin di mana pemiliknya ternyata belum divaksinasi Covid-19. Dari kasus ini, polisi menangkap dua orang yakni FT dan WD.

"Terkait laporan tertanggal 21 Oktober 2021 tentang adanya pemalsuan surat vaksin. Kami sudah mengamankan dua orang pelaku, inisial FT dan WD," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (25/10).

Jufri mengatakan aksi FT dan WD mencetak kartu vaksin sudah terjadi sejak Juli hingga 17 September 2021. Ia mengungkapkan FT merupakan mantan pegawai di Puskesmas Paccerakkang Makassar dan menjadi bagian dari tim penanganan Covid-19.

"Peran FT mencari masyarakat yang tidak mau divaksin dengan biaya Rp50 ribu. Terkait dengan WD, membuat surat vaksin di rumahnya, sehingga seolah-olah warga sudah divaksin, padahal belum," bebernya.

Jufri mengaku berdasarkan keterangan dari keduanya, ada 179 warga yang belum divaksinasi Covid-19 tetapi mengantongi kartu vaksin. Ia mengungkapkan dari aksinya tersebut, kedua pelaku mendapatkan Rp9 juta.

"Dengan adanya itu kami berhasil menyita dari tersangka uang hasil penjualan surat vaksin palsu sebanyak Rp9 juta," kata Jufri.

Jufri menambahkan kartu vaksin yang dibuat oleh keduanya ternyata terdaftar di aplikasi Peduli Lindungi. Hal tersebut terjadi, karena FT sebelumnya bertugas sebagai tim penanganan Covid-19.

"Yang perempuannya ini pernah jadi tenaga sukarela di Puskesmas Paccerakkang, namun karena adanya Covid-19 yang bersangkutan dimasukan sebagai tenaga kontrak. Di situlah mereka menyalahgunakan pekerjaannya untuk hal demikian," bebernya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengatakan kasus tersebut bisa terungkap setelah terjadi perbedaan data logistik antara jumlah alokasi vaksin dengan orang yang divaksin pada aplikasi P-Care. Nursaidah mengatakan setidaknya ada selisih 179 data.

"Kita dapat di bulan 9 di Puskesmas Paccerakang, tidak sesuai dengan logistik yang kami alokasikan dengan data yang ada di P-Care. Terlalu jauh range-nya 179, makanya kami langusng mencari tahu," bebernya.

Nursaidah mengaku saat menemukan kejanggalan tersebut, pihaknya mengumpulkan seluruh staf dan kepala Puskesmas Paccerakkang. Namun, pada saat itu tidak ada yang mengaku dan melaporkan hal tersebut kepada Wali Kota Makassar.

"Ternyata ini anak (FT) sudah keluar dari Puskesmas Paccerakkang dan sekarang kerja di Rumah Sakit Daya," kata Nursaidah.

Nursaidah mengaku FT bisa mengakses data di Peduli Lindungi karena dirinya pernah bertugas saat pelaksanaan vaksinasi massal. Karena hal tersebut, FT bisa memasukkan data warga yang ingin memiliki kartu vaksin meski tidak pernah divaksinasi.

"Nah, mungkin pada saat waktu pelaksanaan vaksinasi massal, dia dimintai bantuan untuk mengakses aplikasi. Mungkin di situ dia ingat, sehingga bisa masuk dalam aplikasi (pendataan vaksinasi)," ungkapnya.

Nursaidah mengaku dari 179 orang yang sudah mengantongi kartu vaksin, 20 orang di antaranya sudah diketahui. Ia menyebut kini 20 orang tersebut sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

"Untuk yang 179 warga, kami minta nomor HP-nya untuk datang ke Puskesmas Paccerakang melakukan vaksinasi. Sudah ada yang datang sekitar 20 orang, yang kita vaksin," ucapnya.

Akibat perbuatannya, keduanya terancam dijerat pasal 35 Undang Undang Nomor 8 Tahun 2001 tentang informasi elektronik, dan UU Kesehatan Pasal 55 ayat 1. Keduanya terancam hukuman 12 tahun dengan denda Rp12 miliar.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Tergeletak di Jalanan Makassar, Berambut Panjang & Ada Luka Lecet di Pelipis

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Tergeletak di Jalanan Makassar, Berambut Panjang & Ada Luka Lecet di Pelipis

Mayat perempuan tanpa identitas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak

Mengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak

Seorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya

Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya

Saat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan

16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.

Baca Selengkapnya
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Respons Kampus di Makassar Disebut Masuk Daftar Program Ferienjob ke Jerman yang Diduga TPPO

Respons Kampus di Makassar Disebut Masuk Daftar Program Ferienjob ke Jerman yang Diduga TPPO

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar Abd Rakhim Nanda membantah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program kerja paruh waktu Ferienjob.

Baca Selengkapnya