Mantan anggota KPU sebut pilpres di Papua harusnya diulang
Merdeka.com - Mantan komisioner KPU 2002-2007 Chusnul Mar'iyah melihat kecurangan Pilpres 2014 yang terjadi di Papua cukup parah. Dia menilai, sudah selayaknya MK memutuskan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 14 kabupaten Papua.
Dia mengakui memang masih berlaku sistem noken dalam pemilihan di Papua. Namun persoalannya, apakah yang melakukan pencoblosan itu kepala suku atau justru petugas KPPS.
"14 Kabupaten yang coblos kepala suku atau tidak? Kalau bukan, harus pemungutan suara ulang itu, sudah enggak ada ampun itu," kata Chusnul usai diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/8).
Begitu juga yang terjadi di Nias Selatan, Chusnul menilai harusnya MK juga bisa memutus PSU di sana. Sebab, ditemukan bahwa ada satu orang yang bisa mencoblos berkali-kali.
"Nias Selatan memang bermasalah, memang berantakan itu, sejak zaman saya," imbuhnya.
Chusnul mengaku mendapat informasi soal hilangnya kotak suara dan sejumlah dokumen di suatu tempat. Dia menyayangkan, anggaran yang begitu besar diberikan kepada KPU , namun tidak bisa bekerja maksimal.
"Saya dapat informasi dari teman-teman JPPR, kalau tidak salah di Demak, kotak suara dan dokumen-dokumennya hilang. Coba anda cek dengan teman-teman JPPR," tegas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pleno Rekapitulasi Suara, KPU Papua Pegunungan Terkendala Masalah Keamanan
Rekapitulasi Suara hari ini menyisakan empat provinsi, yakni Jawa Barat, Maluku, Papua dan Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Kata Ketum Muhammadiyah
KPU RI telah menyelesaikan tahapan rekapitulasi nasional Pilpres 2024 dan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenangnya.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alur Penyelesaian Sengketa Pemilu di Indonesia, Ketahui Jenis-Jenisnya
Berikut alur penyelesaian sengketa Pemilu di Indonesia beserta jenis-jenisnya.
Baca Selengkapnya4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU
KPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaCatatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024
Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaPasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa
Penyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaJawaban KPU Dituding Kubu Anies-Cak Imin soal Independensi Selaku Penyelenggara Pemilu Lumpuh
Tudingan itu sebelumnya disampaikan Tim Hukum Nasional AMIN saat sidang perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) terkait hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUsai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan
Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca Selengkapnya