Mahasiswa USU Tingkatkan Kontribusi Demi Visi Jokowi Indonesia Maju
Merdeka.com - Presiden Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) Rizki Fadilah mengajak generasi muda untuk ikut berpartisipasi, menyukseskan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Indonesia Maju.
"Saya ingin mengajak seluruh mahasiswa dan seluruh tamu undangan untuk sama-sama berkontribusi dan berkolaborasi, menyongsong Indonesia Emas 2045 lebih baik lagi," kata Rizki dalam acara Grand Design Menuju Indonesia Emas 2024: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi, Medan, baru-baru ini.
Acara tersebut dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Rektor USU Muryanto Amin, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir secara daring.
Menurut Rizki Fadilah, berhasil atau tidaknya Indonesia Emas 2045 nanti tergantung dari peran para pemuda khususnya mahasiswa.
Senada dengan Rizki, Wapresma USU Anas Alfarizi juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk turut berkolaborasi. Ia yakin, dengan dukungan dari masyarakat, Indonesia Emas 2045 bisa terlaksana.
"Indonesia Emas 2045 itu bukan hanya sebatas tagline. Tapi itu visi yang memang suatu mutiara dan optimis bakal terwujud. Indonesia Emas 2045 harus tetap kita kawal dan cepat tanggap oleh generasi milenial khususnya kita mahasiswa," tegas Anas.
Bukan hanya dari para mahasiswa, Rektor USU Muryanto juga ikut memberikan dukungan pasa visi Indonesia Maju Jokowi. Ia juga meminta agar masyarakat ikut berperan dalam visi tersebut demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
"Jadi visi Indonesia maju untuk Indonesia emas 2045 itu perlu sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia pendidikan dan industri harus bisa dalam sebuah forum tertentu dan skema tertentu. Harus bisa berkolaborasi satu sama lain," terang Muryanto.
Sebelumnya, Jokowi meluncurkan Visi Indonesia 2045, di mana pemerintah menargetkan Indonesia bisa masuk dalam 4 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia di tahun 2045.
Sejumlah target yang akan dicapai pemerintah di 2045, antara lain peringkat 5 PDB terbesar di dunia, rasio gini 0,34, balita stunting 5 persen, percepatan pendidikan yang merata, reformasi ketenagakerjaan, peningkatan peran energi baru dan terbarukan.
Pada tahun itu Indonesia yang genap berusia 100 tahun alias satu abad, juga diprediksi mendapat bonus demografi, yakni jumlah penduduk 70 persen dalam usia produktif.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaUsai Baliho Lulusan Paling Memalukan, Presiden Jokowi Absen Dies Natalies ke-74 UGM
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu
Pernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPBNU Ingatkan Siapapun Presiden Terpilih Harus Didukung oleh Seluruh Masyarakat
Gus Fahrur mengimbau masyarakat di Indonesia agar tetap tenang menikmati masa pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaUnair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Butuh Nyali Besar Jadikan Indonesia Negara Maju: Kadang Saya Malah Dibully
Jokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca Selengkapnya