Mahasiswa: Hanya kroco yang diadili, jenderal tak disentuh
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa Universitas Trisakti dari berbagai fakultas menggelar demonstrasi di depan Istana Merdeka. Mereka menuntut pengusutan dan penyelesaian kasus tragedi 12 Mei 1998, yang menewaskan empat mahasiswa.
"Esensi aksi ini adalah mengingatkan kembali tragedi 12 Mei 1998, di mana kami bersama sembilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti menuntut kasus tersebut dituntaskan," ujar Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Trisakti Reda Kuswara di depan Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Minggu (12/5).
Reda mengatakan, pihaknya menuntu Presiden untuk melaksanakan janji yang sudah diberikan terkait penuntasan kasus tertembaknya Arifin Royan, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, dan Hendriawansi. Sebab, presiden hingga saat ini belum juga membentuk Pengadilan Ad Hoc Hak Asasi Manusia (HAM) untuk kasus tersebut.
"Presiden sudah pernah janji. Kami ingin presiden melaksanakan janjinya dengan membentuk Pengadilan Ad Hoc HAM," kata Reda.
Dalam aksi ini, para mahasiswa membawa karangan bunga. Salah satu karangan bunga berisi pesan seperti 'Turut berduka cita atas hilangnya keadilan di negeri ini'.
Kasus ini sebenarnya pernah masuk ke pengadilan. Namun demikian, lagi-lagi pemerintah terkesan masih setengah hati dalam melaksanakan janji itu.
"Kami tidak puas dengan pengadilan yang telah dilakukan atas kasus ini. Karena hanya para 'kroco' yang diadili, sedangkan jenderal-jenderalnya tidak disentuh," ujar Reda.
Reda mengatakan, upaya untuk mendesak pemerintah segera menyelesaikan kasus ini telah dilakukan. Bak jauh panggang dari api, upaya itu ternyata tidak pernah mendapat tanggapan.
"Kami sudah pernah menempuh upaya formal dengan mengirim surat kepada presiden agar menginstruksikan semua lembaga yang terkait kasus 12 Mei 1998 duduk bersama membicarakan masalah ini. Tapi, sampai sekarang tidak pernah ditanggapi," kata Reda.
Reda pun menuturkan, pihaknya akan terus menggelar aksi lanjutan jika pemerintah tetap abai.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaKoalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengantarkan para mahasiswa hingga dermaga. Mereka tampak bersedih mengantarkan kepergian para mahasiswa.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaMahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton
Baca Selengkapnya