Mabes Polri Sebut Laporan Anak JK terhadap Ferdinand Hutahaean sedang Diproses
Merdeka.com - Putri kedua Jusuf Kalla, Muswirah Jusuf Kalla (Ira) melaporkan Ferdinand Hutahaean serta pemerhati sosial dan politik Rudi S Kamri ke Bareskrim Polri. Keduanya dilaporkan, terkait tulisan di media sosial yang dinilai oleh keluarga JK menyinggung Jusuf Kalla.
Laporan Ira yang tertuang dalam nomor ST/407/XII/Bareskrim tertanggal 2 Desember 2020, ini merupakan keputusan dirinya atas sepengetahuan Jusuf Kalla.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, laporan itu masih dalam proses administrasi dan belum sampai ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
"Sudah saya cek sejauh ini masih proses administrasi ya, sudah saya cek di Ditsiber ternyata masih proses administrasi, jadi masih di Biro Ops," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/12).
Sehingga, ia belum menjelaskan secara rinci terkait hasil laporan yang dibuat oleh Ira yang saat itu ditemani dua saudarinya, Muhlisa Jusuf kalla (Lisa) dan Ade Chairani Jusuf Kalla (Ade).
"Nanti kita tunggu siapa penyidiknya nanti kita akan update ya," ujarnya.
Sebelumnya, Putri kedua Jusuf Kalla, Muswirah Jusuf Kalla (Ira) melaporkan Ferdinand Hutahaean serta pemerhati sosial dan politik Rudi S Kamri ke Bareskrim Polri.
"Saya atas nama anak Jusuf Kalla melaporkan Ferdinand Hutahean dan Rudi S Kamri atas tulisan-tulisan yang mereka buat. Tulisan tersebut mengganggu martabat kami, saya dan keluarga. Seperti yang kita tahu martabat itu adalah esensi paling dalam hak asasi manusia. Jadi, sebagai warga negara Indonesia saya berhak untuk melaporkan hal hal yang mengganggu hak asasi saya dan keluarga," kata Ira di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/12).
"(Barang bukti) Ada beberapa udah dimasukkan. Konten di Twitter, Facebook dan YouTube atas fitnah-fitnah mereka yang tulis," ujarnya.
Cuitan Ferdinand yang dilaporkan olehnya dan sempat diperlihatkan oleh Ira usai membuat laporan yaitu 'Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan'.
Lalu, saat disinggung apakah cuitan tersebut berkaitan dengan Habib Rizieq Shihab (HRS), Ira melalui kuasa hukumnya yaitu Muhammad Ihsan membantah soal itu.
"Enggak, kita enggak melihat terkait dengan itu (soal HRS). Tapi adalah persoalan bapak dianggap membawa uang keluar, tapi itu tidak sama sekali dilakukan oleh bapak. Jadi kami tidak terkait dengan persoalan HRS, tapi persoalan adalah sebuah fitnah yang dilayangkan itu bapak bawa uang satu koper," tegas Muhammad Ihsan.
Ferdinand dan Rudi dilaporkan dengan Pasal 45 Ayat 3 Jo Pasal 27 ayat 3 UU 19/2016 tentang perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaIstri dan Anak Gus Dur bersama Romo Kardinal Bertemu Jusuf Kalla, Apa yang Dibahas?
Jusuf Kalla melakukan pembicaraan sekitar 1 jam di kediamannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Kenang Rizal Ramli: Sering Berbeda Pendapat dan Tajam, Tapi Kita Tetap Bersahabat
Jusuf Kalla mengenang masa-masa bersama Mantan Koodinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang
Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Undang Anies-Muhaimin dan Surya Paloh Bukber, Bahas Apa?
Menurut JK, tidak ada arahan secara khusus kedua pasangan tersebut.
Baca SelengkapnyaUngkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca Selengkapnya