Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mabes Polri Minta Narasi Lapor ke Polda Metro soal Karyawan Diretas

Mabes Polri Minta Narasi Lapor ke Polda Metro soal Karyawan Diretas Kombes Nurul Azizah. ©2022 Dok Foto Pribadi Nurul Azizah

Merdeka.com - Sejumlah pekerja Narasi telah menjadi korban peretasan. Peretasan ini dialami oleh mereka terjadi sejak Sabtu, 24 September 2022, yang awalannya dialami oleh produser Narasi.

Menanggapi hal itu, Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Dewan Pers agar hal itu dapat dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

"Saya sudah sampaikan ke dewan pers untuk dapatnya melaporkan ke Polda saja," kata Nurul saat dihubungi, Kamis (29/9).

Hal itu disampaikan oleh Korps Bhayangkara kepada pihak Dewan Pers pada Rabu (28/9) kemarin. "Kemarin langsung saya kontak (dewan pers)," ujarnya

Selain itu, Nurul Juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengamankan data-data pribadinya. "Masyarakat juga untuk waspada dengan melakukan langkah-langkah mengamankan data pribadinya," tutupnya.

Sebelumnya, Sejumlah orang yang bekerja di Narasi telah menjadi korban peretasan. Kejadian peretasan ini terjadi pada Sabtu, 24 September 2022, yang dialami oleh produser Narasi.

"Teman-teman di Narasi, dimana kami mendapatkan soal peretasan yang kami terima sejak, awal mulanya kami terima pada hari Sabtu tanggal 24 September," kata Head of Newsroom Narasi, Laban Abraham, Senin (26/9).

"Ini diawali dari seorang produsernya Narasi yang tidak bisa mengakses WA pada pukul sekitar 15.00 Wib atau 15.30 Wib pada Sabtu 24 September," sambungnya.

Ia menjelaskan, peretas tersebut telah mengambil alih semua komunikasi atau aplikasi. Sehingga, membuat produser tersebut tidak bisa lagi menggunakan salah satu sarana komunikasi itu.

"Lantas beberapa jam kemudian, kami mendapatkan laporan, mungkin sekitar 2 jam kemudian. Kami mendapatkan laporan ada 2 lagi teman salah satunya adalah manajer pemberitaan di Narasi, yang juga menghadapi hal serupa," jelasnya.

"Bedanya adalah dia bukan hanya mendapatkan gangguan di WA tapi juga ada percobaan pengambilalihan akun Facebook, Telegram dan Instagram. Salah satu diantara akun itu bahkan sempat login di device baru," tambahnya.

Selanjutnya, pada 25 September 2022, setelah mereka mengumumkan kejadian itu pada group komunikasi internal di newsroom, untuk meminta apakah mendapatkan hal serupa atau tidak.

"Pada sekitar Minggu pagi 25 September, setelah kami mengumumkan di grup komunikasi internal di newsroom untuk meminta apakah mendapat upaya percobaan masuk ke dalam alat komunikasi, yang kami gunakan untuk komunikasi secara internal. Ternyata baru bermunculan banyak informasi bahwa ada upaya dari beberapa teman sekitar 11 orang yang mencoba diakses," jelasnya.

Laban menyebut, hingga siang hari tadi sebanyak 24 orang Narasi telah menjadi korban peretasan. Hal ini juga terjadi kepada beberapa divisi yang ada di Narasi seperti pada bagian Finance.

"Ada sekitar 24 orang awak Narasi yang bukan hanya bagian dari Newsroom tapi juga ada bagian Finance, Human Capital, bahkan Support System atau Support Produknya Narasi, itu mencoba ada yang mencoba diakses, mencoba diretas," sebutnya.

"Sebagian ada yang masuk ke wilayah login di device baru, itu yang paling parah sebetulnya. Sementara yang lainnya sistem keamanannya sudah mulai membaik itu hanya permintaan akses masuk. Sebagian lagi ada yang sudah diclone di device baru, tapi sudah diterminated," tambahnya.

Dengan melihat kejadian ini, menurutnya peretasan yang menimpa sejumlah orang di Narasi dilakukan secara sistematis.

"Dan sekali lagi saya tekankan bahwa kami sangat meyakini ketika melihat metode, status dan kronologinya ini dilakukan selama dua hari berturut-turut, dan kami meyakini dilakukan secara sistematis. Tapi kami belum bisa menyampaikan apa motif di belakang upaya peretasan terhadap sekitar 24 kru Narasi," tegasnya.

"Sampai saat ini hanya 1 orang yang belum bisa dikuasai kembali khususnya untuk aplikasi WA. Ini sudah berlangsung sejak 2 hari, dimana kami tidak bisa menguasai itu dan saya sebagai perwakilan Narasi, sangat meyakini bahwa ini dilakukan secara sistematis karena begitu melihat metodenya, si peretas itu melakukannya dari beberapa device yang memang sama seperti Android, Xiaomi Redmi 8 dan ada juga yang melakukan melalui Windows Chrome," sambungnya.

Sehingga, hanya dua device itu saja yang terdeteksi untuk masuk dan meretas terhadap 24 orang kru Narasi. Untuk akun yang paling banyak diretas yakni seperti media sosial Telegram hingga akun Twitter Mata Najwa.

"Jadi hanya dua device itu aja yang terdeteksi untuk masuk dan meretas ke 24 kru, kami di Narasi dan saya kabari pula bahwa aplikasi yang mulai diretas, dan yang paling banyak itu Telegram, lalu Instagram lalu Facebook dan satu lagi adalah Twitter," ungkapnya.

"Twitter ini masuk dari salah satu pencobaan untuk menguasai Twitter atau aset milik Narasi, aset sosial media yang dikelola Narasi, salah satunya Twitter Mata Najwa itu yang masuk dari salah satu akun produser kita," tutupnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polda Metro Jaya Nilai Alasan Firli Bahuri Mangkir Pemeriksaan Tidak Wajar

Polda Metro Jaya Nilai Alasan Firli Bahuri Mangkir Pemeriksaan Tidak Wajar

Kehadiran Firli saat ini diperlukan untuk meminta keterangan tambahan.

Baca Selengkapnya
Soal Desakan Penahanan Firli Bahuri, Kapolri Serahkan ke Polda Metro Jaya

Soal Desakan Penahanan Firli Bahuri, Kapolri Serahkan ke Polda Metro Jaya

Kapolri percaya atas semua proses penyidikan yang dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto

Baca Selengkapnya
Adu Kuat dengan Firli Bahuri, Polda Metro Jaya Punya 4 Alat Bukti Penetapan Tersangka Pemerasan SYL

Adu Kuat dengan Firli Bahuri, Polda Metro Jaya Punya 4 Alat Bukti Penetapan Tersangka Pemerasan SYL

Polda Metro Jaya menyerahkan empat alat bukti memperkuat status tersangka Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polda Metro Jaya Menang Gugatan Praperadilan Firli, Tegaskan Tahapan Penetapan Tersangka Sesuai Aturan

Polda Metro Jaya Menang Gugatan Praperadilan Firli, Tegaskan Tahapan Penetapan Tersangka Sesuai Aturan

Kini status hukum Firli Bahuri sebagai tersangka tetap berlaku.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Limpahkan Berkas Dugaan Pemerasan Firli Bahuri terhadap SYL ke Jaksa

Polda Metro Limpahkan Berkas Dugaan Pemerasan Firli Bahuri terhadap SYL ke Jaksa

Polda Metro Jaya, Jumat (15/12) pagi, melimpahkan berkas perkara tersangka Firli Bahuri, Ketua nonaktif KPK yang diduga memeras SYL.

Baca Selengkapnya
Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Usut Kasus Pengemudi Fortuner Arogan Catut Pelat Dinas Marsda Purn TNI Asep Adang

Polda Metro Usut Kasus Pengemudi Fortuner Arogan Catut Pelat Dinas Marsda Purn TNI Asep Adang

Polda Metro Jaya menerima laporan yang dilayangkan Marsekal Muda Purn TNI Asep Adang Supriyadi soal plat dinasnya yang dicatut oleh pengemudi Fortuner arogan.

Baca Selengkapnya
Lagi-Lagi, Kejati DKI Kembalikan Berkas Tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya

Lagi-Lagi, Kejati DKI Kembalikan Berkas Tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya

Pengembalian berkas agar kembali dilengkapi sesuai petunjuk dari jaksa penuntut umum.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Jaya Pecat 28 Polisi Nakal pada 2023

Polda Metro Jaya Pecat 28 Polisi Nakal pada 2023

Sebanyak 28 personel Polda Metro Jaya dipecat tidak dengan hormat (PTDH) akibat sejumlah pelanggaran yang dilakukan.

Baca Selengkapnya