Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MA sudah minta KPK untuk amati Hakim Setyabudi

MA sudah minta KPK untuk amati Hakim Setyabudi Setyabudi Tedjocahyono di KPK. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sebelum tangkap tangan terjadi, Mahkamah Agung (MA) telah mengendus adanya 'permainan' dalam proses persidangan kasus suap dana bansos di Bandung. Perkara itu ditangani oleh 3 orang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung yang diketuai Setyabudi Tejocahyono.

"Kami sebenarnya beberapa waktu lalu dalam penanganan kasus yang sekarang menyangkut yang bersangkutan (Hakim Setyabudi) itu sudah mendapat informasi dari Bandung bahwa kemungkinan akan ada seperti penyuapan," ujar Ketua Muda Bidang Pengawasan MA, Timur Manurung saat jumpa pers bersama pimpinan KPK, Bambang Widjojanto, Jumat (22/3) malam.

MA meminta bantuan kepada KPK untuk mendalami dugaan tersebut. Menurut Timur, MA tidak mempunyai sistem untuk menangani perkara ini sendiri. Untuk itu, pihaknya meminta bantuan kepada KPK kerjasama melakukan pengamatan.

"Karena kami tidak punya sistem untuk menangani ini sendiri sesuai dengan kerja sama dengan KPK, kami mohon KPK untuk melakukan pengamatan kepada yang bersangkutan (Hakim Setyabudi)," ungkapnya.

Tak disangka, pengamatan itu membuahkan hasil. KPK berhasil membuktikan telah terjadi praktik penyuapan terhadap Hakim Setyabudi dalam penanganan perkara suap dana bansos.

"Ternyata KPK bisa membuktikan dengan kejadian hari ini," tandasnya.

Timur berharap KPK membongkar tuntas kasus ini. "Mudah-mudahan hal ini bisa dibongkar tuntas, saya tidak tahu apakah masih ada yang akan ditangkap," ujar Timur.

KPK telah menangkap tangan lima orang yang diduga melakukan praktik suap. Kelima orang tersebut yakni Hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi T, Asep, security PN dan dua pegawai Pemkot Bandung, HNT (Heri Nurhayat) dan PPG (Pupung). HNT merupakan Plt Kepala Dinas sedangkan Pupung Kadis DPKAD. Kelima orang tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan di KPK.

Dari hasil tangkap tangan itu, KPK mengamankan barbuk uang Rp 150 juta. Selain itu, KPK mengamankan barbuk uang di mobil toyota avanza yang diduga milik Asep. Uang tersebut senilai Rp 100 juta. Diduga uang tersebut akan diberikan pihak lain selain Hakim Setya. KPK terus memburu pihak lain yang terlibat hal ini.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Dadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung

Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya
Prasasti Bertuliskan Kutukan Setan dari Abad ke-15 Ditemukan, Isinya Bikin Merinding
Prasasti Bertuliskan Kutukan Setan dari Abad ke-15 Ditemukan, Isinya Bikin Merinding

Prasasti Bertuliskan Kutukan Setan dari Abad ke-15 Ditemukan, Isinya Mencekam

Baca Selengkapnya
Wahyu Setiawan: KPK Bisa Menangkap Saya, tapi Kenapa Tak Bisa Tangkap Harun Masiku?
Wahyu Setiawan: KPK Bisa Menangkap Saya, tapi Kenapa Tak Bisa Tangkap Harun Masiku?

Wahyu Setiawan diketahui sudah bebas pada 6 Oktober 2023 dari Lapas Kedungpane, Semarang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Sentil Ahli Kubu Prabowo: Sesama Guru Besar Tak Boleh Saling Mendahului seperti Bus Kota
Hakim MK Sentil Ahli Kubu Prabowo: Sesama Guru Besar Tak Boleh Saling Mendahului seperti Bus Kota

Arief Hidayat tak sepaham dengan apa yang disampaikan ahli tersebut

Baca Selengkapnya
Hakim MK Tanya Apa Pembagian Bansos Harus Koordinasi? Ini Penjelasan Menteri Jokowi
Hakim MK Tanya Apa Pembagian Bansos Harus Koordinasi? Ini Penjelasan Menteri Jokowi

Empat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang MK

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Menhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung

Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.

Baca Selengkapnya
Usai Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Sekda Bandung Mengundurkan Diri
Usai Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Sekda Bandung Mengundurkan Diri

Ema sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Pemerintah Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Hasto PDIP: Semoga Keteladanan Ini Menular ke Pak Prabowo
Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Hasto PDIP: Semoga Keteladanan Ini Menular ke Pak Prabowo

Meski demikian, Hasto mengaku sangsi Prabowo akan rela untuk meninggalkan jabatannya di kursi Menhan. Mengingat anggaran di Kementerian tersebut sangat besar.

Baca Selengkapnya