Lumpur Lapindo, wilayah bencana dianggap mirip zona perang
Merdeka.com - Delapan tahun sudah lumpur di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo dan Desa Kedungrendo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus menyembur. Selama itu pula warga setempat yang terpaksa hengkang karena rumah mereka hancur terendam belum menemui kepastian.
Semburan lumpur pun meluas ke daerah sekitarnya. Hingga kini mereka tak bisa kembali ke rumah tempat mereka lahir dan belajar berjalan.
Lumpur dari lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc., menghancurkan seluruh kenangan indah mereka. Kampung, sawah, gudang, pabrik, dan mata pencaharian warga setempat tercerabut.
Mereka terpaksa angkat kaki, bila tak mau tenggelam diterjang aliran lumpur panas. Semburan itu sampai saat ini tidak bisa dihentikan. Segala cara sudah dicoba, tapi hasilnya nihil. Banyak orang mendadak kehilangan tumpuan hidup. Mereka terpaksa tinggal di penampungan darurat. Semburan lumpur makin lama malah semakin meluas, tapi pemerintah seolah tidak berdaya meminta pihak-pihak terkait bertanggung jawab. Salah satunya Aburizal Bakrie, yang saat itu sebagai salah satu pemodal kegiatan eksplorasi itu.
Pemerintahan Joko Widodo berjanji menuntaskan permasalahan itu. Presiden Joko Widodo di hadapan para korban Lumpur Lapindo sempat menyatakan, dia menargetkan proses pembayaran terhadap korban lumpur ini akan berakhir pada September 2015.
"Paling lambat pada September ini proses pembayaran tersebut sudah selesai dilakukan," tegasnya.
Jokowi mengatakan, proses pembayaran terhadap korban lumpur senilai Rp 767 miliar, dan baru dibayarkan sebesar Rp 319 miliar.
"Saya selalu menyampaikan ke menteri, kepala BPLS, Gubernur dan ke Bupati, segera jangan ditunda jangan dihambat, tapi memang kan semua harus diversifikasi dengan baik," kata Jokowi saat itu.
Selain urusan ganti rugi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memerintahkan beberapa tugas kepada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Menurut Basuki, salah satu hal harus dilakukan oleh BPLS pada agenda 2016 adalah melakukan penataan kawasan. Baik itu yang ada di dalam peta areal terdampak atau juga yang ada di luar area terdampak.
"Kondisi yang ada saat ini kan seperti wilayah bekas perang. Oleh karena itu saya meminta supaya BPLS melakukan penataan seperti menjadikannya ruang terbuka hijau," kata Basuki saat melawat ke titik 25 tanggul semburan lumpur, kemarin.
Basuki berharap, dengan selesainya proses pembayaran ganti rugi kepada warga korban lumpur, maka kerja BPLS bisa berjalan dengan lancar, tanpa adanya hambatan dari warga korban lumpur.
"Kami berharap sudah tidak ada lagi aksi blokade jalan oleh warga korban lumpur yang dapat mengganggu proses pekerjaan BPLS," ujar Basuki.
Basuki juga meminta BPLS memeriksa kondisi di bawah kolam penampungan Lumpur Lapindo.
"Saya meminta kepada BPLS untuk melakukan tiga hal sebagai program tahun 2016 mendatang, seperti memeriksa kondisi di bawah kolam penampungan Lumpur Lapindo apakah berongga atau tidak," tambah Basuki.
Basuki menambahkan, dia juga meminta kepada BPLS memeriksa kekuatan tanggul yang ada saat ini.
"Hal tersebut dilakukan karena tanggul yang ada saat ini merupakan golongan bendungan besar yakni lebih dari lima belas meter," ucap Basuki.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lumpur Menyembur di Bledug Cangkring Grobogan, Terkait Gempa Tuban?
Petugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca SelengkapnyaPemudik Arah lebak Harus Waspada, Titik-Titik Ini Rawan Longsor!
BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Sebut Pelanggaran 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Termasuk Peristiwa 'Pecah Telur'
Bagja mengatakan bahwa kasus hukum yang melibatkan tujuh orang mantan anggota PPLN Kuala Lumpur tersebut merupakan peringatan kepada PPLN lainnya.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaBawaslu Tindak 63 Kasus Pelanggaran Pidana Pemilu
Hal ini dikarenakan penanganan kasus ini mencerminkan upaya untuk mempertahankan integritas Pemilu
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaPencari Madu di Pulau Rinca Digigit Komodo
Akibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.
Baca SelengkapnyaModus 7 PPLN Kuala Lumpur Nekat Mark Up Data Pemilih Hasil Lobi-Lobi Perwakilan Parpol
ada dugaan penentuan ratusan ribu DPT itu dilakukan atas persentase kesepakatan lobi-lobi.
Baca Selengkapnya