Lubang yang dipakai napi LP Kerobokan kabur tembus ke jalan raya
Merdeka.com - Hari ketiga pasca kaburnya empat napi warga asing, pihak kepolisian masih terus melakukan pengecekan lubang, yang diduga digali oleh para napi untuk kabur melewati jalur sepanjang 15 meter itu.
Plt Kakanwil Kementerian Hukum dan Ham, Andi Nurka mengakui jika lubang yang dipakai para napi kabur tembus hingga ke jalan raya.
"Sementara sekarang masih rapat, saya datang hanya memantau, dalam tim nanti kesimpulan. Soal lubang kita sudah cek tapi itu masih diduga nantilah itu kepolisian di dalam sama kepala divisinya ada dari inspektorat (red, rapat koordinasi)," ujarnya di Lapas Kerobokan, Rabu (21/6).
Soal para penjaga Lapas yang diperiksa pun, dia mengaku masih melakukan pemeriksaan. "Pemeriksaan jalan terus, tapi belum ada hasilnya jadi belum bisa kita simpulkan. Kalau jalan tembus-tembus," ujarnya singkat.
Sementara itu dikatakan Kasat Reskrim Polsek Badung AKP Mikael Hutabarat, bahwa dari penelusuran lubang gorong-gorong yang digali para napi itu tembus hingga ke Jalan Raya Merthanadi, samping Lapas Kerobokan.
Lapas Kerobokan ©2017 merdeka.com/gede nadi jayaNamun tidak menutup kemungkinan dikatakannya bisa tembus sampai depan Lapas. "Tembus sampai keluar tapi kita masih coba diulangi lagi untuk kita memastikan kembali, benar melalui jalan itu apa tidak, tetapi untuk sejauh ini dicek sepertinya tembus sampai ke depan," tegasnya.
Saat proses pencarian, katanya, pihaknya tidak menemukan salah satu napi yang nyangkut. Ataupun barang bukti lainnya.
"Tidak ada yang nyangkut, masih kita dalami, belum cari lagi di lubang tersebut belum kita temukan yang lain," terangnya, seraya menegaskan jika lubang yang digali itu tidak bercabang dan tembus ke jalan raya.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat orang napi warga negara asing kabur dari Lapas Kerobokan, Badung, Senin (19/6) sekira pukul 07.30 wita. Empat napi asing tersebut masing-masing bernama Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman Bin eddi (33), warga Australia, Dimitar Nikolov Iliev Alias Kermi Bin Alm. Nikola Iliev (43), warga Bulgaria, Sayed Mohammed Said (31) warga India, dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai (50) warga Malaysia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya