Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur mengakibatkan beberapa tebing di sepanjang jalur alternatif Magelang-Boyolali longsor. Setidaknya terjadi 10 titik longsor. Longsor ini terjadi mulai Sabtu (5/1). Panjang jalur longsor di 10 titik ini sejauh kurang lebih dua kilometer.

"Dari informasi posko relawan Linang Sayang Comunication sedikitnya terjadi longsor di 10 titik. Sehingga jalur alternatif dari Magelang menuju ke Boyolali terisolir atau tidak dapat dilalui sementara," kata Yoga relawan Linang Sayang Comunication kepada merdeka.com Sabtu (5/1).

Sampai Minggu (6/1), jalur alternatif dari Kabupaten Magelang menuju ke Boyolali, Jateng terisolir dan tidak dapat dilalui. Sebab, rencananya sekitar pukul 08.00 WIB petugas gabungan terdiri dari Tim SAR, TNI Polri, warga sekitar dan gabungan relawan akan melakukan pembersihan jalur.

"Rencananya dari petugas gabungan mulai dari Tim SAR Kabupaten Magelang, aparat TNI Polri, warga dan relawan-relawan akan melakukan aktivitas pembukaan jalur dengan membersihkan jalan dari longsoran berkumpul pukul 08.00 WIB di Lapangan di bawah Obyek Wisata Keteb Pass Kecamatan Sawangan," kata Kapolsek Dukun AKP Eko Mardiyanto.

Sebelum terjadi longsor, hujan yang terjadi di lereng Merapi sekitar pukul 17.00 WIB-18.15 WIB juga mengakibatkan sebanyak delapan sungai di Merapi diterjang banjir lahar dingin. Kedelapan sungai itu diantaranya Kali Putih, Kali Pabelan, Kali Apu, Kali Senowo, Kali Trising.

Di Kali Pabelan, akibat diterjang banjir lahar dingin yang membawa material berupa pasir, batu dan puing-puing berupa batang kayu mengakibatkan jembatan Bojong Kojor yang menghubungkan Dusun Blangkunan dan Dusun Bojong ditutup kurang lebih selama dua jam. Pasalnya, banjir yang menerjang meloncati bagian atas jembatan tersebut dengan ketinggian banjir diatas jembatan sekitar 50 sentimeter.

"Di Kali Pabelan ketinggian banjir mencapai kurang lebih tiga meter dengan kelebaran sekitar 20 meter," kata Humas Tim SAR Kabupaten Magelang Ahmad Muslim kepada merdeka.com.

Selain itu, pipa PDAM yang ada di sepanjang jembatan Bojong Kojor yang juga berfungsi sebagai Dam atau Cek Dam itu juga putus hilang disapu oleh terjangan banjir lahar dingin Merapi. Sedangkan di Kali Putih banjir yang menerjang hanya setinggi 30 sentimeter dan lebar 15 meter saja.